Bakat adalah anugrah dari Tuhan, oleh sebab itu, bakat haruslah diterus dikembangkan sebagai rasa syukur. Demikian yang dilakukan Tiurman, punya bakat bernyayi, ia kini menjadi pelatih koor tingkat SMA hingga Mahasiswa.
Suaranya yang merdu sesuai dengan wajahnya yang manis. Tiurma Naomi Lumban Tobing, patut bersyukur dikaruniai Tuhan suara yang indah sehingga bisa bernyayi dengan baik.
Menekuni dunia musik sejak kecil, kini Tiurma menekuni aktivitas sebagai pelatih tim koor di beberapa sekolah bahkan di kampusnya.
Salah satu yang dinikmati dari bernyayi, adalah penghayatan terkait tinggi rendahnya suara yang bisa dikeluarkan oleh manusia. “Saya memang sangat senang yang namanya nyayian, apalagi seperti tinggi rendahnya suara yang dikeluarkan seseorang, itu yang paling saya sukai,” jelasnya kepada media ini.
Kini, untuk melatih keterampilanya bernyayi ataupun bermusik, ia terus melakukan latihan. Sambil mengajar tim koor itulah ia belajar memperdalam kemampuanya bernyayi.
Mahasiswa yang baru duduk di semester enam ini di Universitas Negeri Jambi, Jurusan Ilmu Ekonomi itu, tak menyangka terpilih sebagai pelatih koor paduan suara di Kampusnya. ”Saya memang pernah mandapatkan juara satu tingkat Provisnsi saat semester 1, mungkin itu yang dijadikan acuan mengapa kampus memilih saya untuk menjadi pelatih koornya,” sebut Tiurma.
Demi prestasi, dirinya terus berlatih, karena menurut Tiurma, bakat tanpa didukung skill yang kuat, tidak akan ada artinya. Apalagi, orang tua selalu mendukung apa yang dilakukan Tiurma.
Orang tua Tiurman, A.T Lumban Tobing, mengatakan kalau dirinya sebagai orang tua akan memberikan apa yang terbaik bagi anaknya. “Memang, demi yang terbaik, sebagai orang tua, jangan pernah memutuskan semangat anak,” ujar Lumban.(*)
Penulis : SYARIFUDDIN NASUTION / JAMBI EKSPRES