iklan M.Syukur Alqodri, M .R. Ihsan Yunus, Zumi Zola, Dipo Ilham Djalil
M.Syukur Alqodri, M .R. Ihsan Yunus, Zumi Zola, Dipo Ilham Djalil
Beberapa nama sudah berkibar untuk siap maju bertarung di Pilgub Jambi 2015 mendatang. Salah satunya Zumi Zola dari kalangan muda. Dibalik rentetan nama-nama yang ada, terdapat beberapa nama tokoh muda yang mulai ramai dibincangkan bakal menjadi pendamping Zumi.
Tokoh dari kalangan pemuda tersebut yaitu, Dipo Ilham Djalil dan Ihsan Yunus, bahkan ada tokoh muda yang saat ini duduk sebagai senator yakni M Syukur.

Dimana, Dipo merupakan putra dari Rizal Djalil yang merupakan Ketua BPK RI yang saat ini sedang menjabat. Dipo yang berdarah Kerinci ini juga sempat menjadi salah satu Caleg DPR RI dari Partai Demokrat di Pileg 09 April kemarin, hanya saja ia belum beruntung. Orangtua Dipo juga mempunyai kedekatan dengan Zulkifli Nurdin, orangtua dari Zumi Zola.

Kemudian Ihsan Yunus juga dinilai punya kans, putra Irsal Yunus ini terpilih sebagai salah satu wakil dari Jambi untuk ke Senayan di Pileg 09 April lalu dengan perolehan suara yang cukup tinggi. Kader PDIP ini juga cucu mantan Gubernur Jambi, Yusuf Singadekane.

Sedangkan M Syukur atau yang biasa dikenal Syukur Algodry ini sekarang masih duduk sebagai Anggota DPD RI. Bahkan ia juga kembali terpilih untuk periode 2014-2015 dengan perolehan suar tertinggi dari Jambi.

Dipo saat dikonfirmasi media ini belum mau berkomentar banyak terkait wacana tersebut. Menurutnya, saat ini masih melakukan penjajakan terlebih dahulu. “Saya belum bisa bicara banyak. Kita masih bicara, masih silaturrahmi dulu baiknya bagaimana. Komunikasi sudah, nanti kita aturlah bagaimana baiknya,” ujarnya.

Selain itu, ia juga tengah melakukan komunikasi dengan beberapa partai di luar PAN dan Demokrat untuk mendapatkan dukungan agar keinginannya untuk ikut berkontribusi membangun Jambi ke depan bisa tercapai.

“Saya melihat Jambi harus ada sosok yang benar-benar mengerti Jambi dan juga mempunyai akses ke pusat. Karena harus ada bantuan-bantuan pusat dan itu butuh jaringan, kan sekarang ini Jambi kurang tersentuh oleh pusat. Jadi kita bicara Jambi ke depan dan bagaimana Jambi dengan potensi-potensi yang lain,” tandasnya.

Sementara itu, Ihsan Yunus kepada media ini mengaku saat ini dirinya masih konsentrasi dengan Pilpres. Tetapi untuk Pilgub Jambi, diakuinya apa pun bisa terjadi, termasuk menjadi pendamping Zumi. “Kita lihat nanti bagaimana,” sebutnya.

Ditambahkannya, sebagai kader partai ia juga siap jika diperintahkan untuk ikut meramaikan bursa Pilgub Jambi mendatang. “Yang pasti saya ini pesuruh partai, apa pun yang ditetapkan kita jalankan, walaupun baru duduk sebentar di dewan kemudian disuruh maju menjadi wakil gubernur kita siap. Tergantung partai, kita ikut saja,” tambahnya.

Sedangkan komunikasi dengan Zumi, sejauh ini diakuinya sangat baik. Apalagi ia dan Zumi punya kedekatan. “Dengan Zumi komunikasi baik, biar bagaimanapun juga kami kan dari kakek dan bapak masih terhubung. Tetapi belum ada pembicaraan mengarah ke Pilgub, kemungkinan selalu ada,” tandasnya.
--batas--
M Syukur juga setali tiga uang dengan keduanya. Menurutnya, dalam politik tidak ada yang tidak bisa, semuanya bisa terjadi. “Politik itukan bisa jadi, bisa tidak. Semua bisa terjadi,” ujarnya.

Dikatakan Syukur, apa pun langkah politiknya ke depan ia menyerahkan sepenuhnya kepada yang di Atas dan mana yang terbaik untuk masyarakat Jambi. “Selagi untuk kepentingan daerah, terbaik dan berguna untuk masyarakat kita siap,” katanya.

Demikian juga halnya ketika didesak soal pendamping Zumi. “Apa pun itu siap. Semuanya masyarakat yang menentukan, kalau saya berkehendak tetapi masyarakat tidak menginginkan juga tidak bisa,” pungkasnya.

Disinggung mengenai pembicaraannya dengan Zumi terkait Pilgub, ia enggan berkomentar. “Kalau arah Pilgub itu masih rahasia, kan masih ada waktu satu tahun lagi. Dengan seluruh bupati di Jambi saya komunikasi lancar semua. Dengan HBA juga lancar, Zumi juga,” tandasnya.

Terpisah, Zumi Zola Zulkifli saat dikonfirmasi mengenai beberapa tokoh muda tersebut mengatakan, komunikasi yang dilakukan untuk menjaga silahturahmi dan menjaga pertemanan saja. Bukan bermaksud melobi-lobi politik terkait Pilgub 2015. “Saya hanya ingin melanjutkan hubungan baik yang selama ini telah terbina,” kata Zumi singkat.

Pengamat Politik Jambi, Jafar Ahmad saat dimintai tanggapannya terkait munculnya wacana pasangan tokoh muda di Pilgub ini mengatakan, ini tergantung bagaimana mereka bisa meyakinkan kalangan pemilih senior.

“Ini bagaimana meyakinkan kalangan pemilih senior. Karena kadang-kadang masyarakat kita ini ada kecenderungan melihat kematangan seseorang itu dari usia. Walaupun sebenarnya usia tua belum tentu menjamin kematangan dan usia muda itu belum tentu menjamin ketidakmatangan,” tuturnya.

Namun menurutnya, usia pendamping ini akan berpengaruh. Jadi untuk memperkuat kepercayaan publik ada baiknya, misalnya Zumi Zola mengambil wakil yang berasal dari kelompok yang tidak terlalu muda.

“Ini soal kepercayaan publik, tradisi juga akan mempengaruhi perilaku memilihnya karena mungkin sudah terbiasa dengan yang senior. Mampu tidak mereka meyakinkan pemilih senior bahwa dengan pasangan muda ini bisa membuat Jambi lebih baik. Ini pertimbangan untuk kelompok pemilih yang diatas 30 tahun,” ujarnya.

Dari pengamatannya, Jafar menyatakan, di Jambi salah satu kombinasi cagub-cawagub sepertinya muda-tua atau tua-muda. Karena pelaku politik yang aktif itu yang berusia di atas 30, di bawah 30 itu juga aktif, tetapi mereka inikan belum mandiri baik itu secara ekonomi bahkan banyak diantara mereka yang belum berkeluarga.

“Relasinya hanya dikelompoknya saja, kalau yang sudah mapan relasinya itukan pemilih di atas 30 tahun. Segmentasi yang berpengaruh yang di atas 30 tahun ini,” imbuhnya.
--batas--
Dikatakannya, secara teori, orang cenderung memilih orang lain yang dipersepsikan itu sama dengan cara berfikirnya. Jadi orang itu lebih cenderung melihat orang yang lebih senior dan dinilai memiliki kemampuan lebih dari yang junior.

“Kalau sama-sama muda dikhawatirkan begitu, tetapi kalau dia bisa meyakinkan yang muda ini bisa lebih dari yang tua, juga bisa mendongkrak suara mereka,” katanya.

Sedangkan untuk waktu penentuan pasangan, baginya itu tidak begitu berpengaruh. Karena kalau melihat pergerakan politik Jambi sekarang ini, wakil sepertinya sudah hampir tidak berpengaruh.

“Kecuali yang mungkin ada pengaruhnya itu terhadap wilayah asal wakilnya, tetapi kalau secara ketokohan tidak masalah. Karena referensi memilih orang Jambi itukan kedekatan dengan komunitas berdasarkan wilayah. Misalnya orang mudik memilih orang mudik, hilir milih hilir,” tandasnya.

Jadi soal sekarang atau nanti menentukan wakil itu tidak terlalu masalah, apalagi konteks pemilihan di Jambi sekarang aktornya hanya HBA dan Zumi. “Tinggal nanti dia menghitung milih dari barat atau timur, waktu tidak ada masalah. Karena HBA dan Zumi sudah sangat populer jadi tidak terlalu masalah kapan mau menentukan wakil,” pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait