iklan PREMI: Jasindo pada tahun ini menargetkan premi sebesar Rp 29 miliar.
PREMI: Jasindo pada tahun ini menargetkan premi sebesar Rp 29 miliar.
Pertumbuhan premi asuransi Jasindo sejak satu bulan terakhir  belum begitu mengembirakan, bahkan  pertumbuhannya stagnan, hanya berjalan 1 persen. Padahal, tahun ini Jasindo mematok target premi sebesar Rp 29 miliar.

Untuk meningkatkan premi tersebut, Jasindo menggarap sektor lain yang ada di daerah-daerah, karena di Kota Jambi persaingan sudah sangat padat. Bahkan Jasindo juga akan menggarap sektor BPR  serta bank lain yang belum tergarap.
    
Kepala Jasindo Cabang Jambi, Herman menjelaskan, Jasindo saat ini mencoba untuk mengoptimalkan pengembangan dalam upaya memperoleh premi. Asuransi plat merah ini menawarkan kepada calon polis yang memiliki potensi di daerah, sedangkan terhadap perbankan, Jasindo menawarkan produk asuransi bagi nasabah yang melakukan pinjaman bank.

 “Bank BUMN telah menggunakan Jasindo sebagai asuransi jiwa nasabah, kita akan garap bank swasta dan bank daerah seperti BPD,” katanya.

Bekerjasama dengan perbankan, membutuhkan tingkat SDM yang matang, internal Jasindo yang harus benar-banar diperkuat dari dalam. Karena target yang akan dikejar memang lebih besar dari tahun sebelumnya, menyasar bidang industry, perbankan, leasing, asuransi kapal, kontraktor, alat berat, perkebunan akan digarap sampai kedaerah disesuaikan dengan potensi yang ada di daerah.

Herman menyebutkan, kerjasama dengan lembaga pembiayaan soal pembayaan kendaraan bermotor juga akan dilalkukan serta ada asuransi kecelakaan berupa personal inseden untuk mahasiswa. Pada dasarnya Jasindo memiliki banyak produk, seperti asuransi kebakaran, kapal, engenering berupa alat berat, proyek, bangunan dan masih banyak lagi. “Dari sejumlah asuransi tersebut, asuransi kendaraan bermotor dan asuransi kebakaran menyumbang premi tersebar,” sebutnya.

Ditanya mengenai klaim sejak sampai dengan Mei 2014, Herman menyebutkan bahwa klaim sudah lumayan banyak diangka sekitar Rp 4 miliar yang disumbang oleh claim kebakaran sebesar Rp 2 Milyar, kendaraan bermotor Rp 1,8 miliar  lebihnya claim dari asuransi lainnya.  

Herman menambahkan, sering masyarakat mengeluh tentang claim yang dianggap susah, pada dasarnya untuk mengurus klaim tidaklah susah, asalkan dokumen yang dibutuhkan lengkap. Namun yang sering terjadi, masyarakat tidak melengkapi dokumen sehingga terkesan dipersulit. Akan tetapi tingkat kesadaran masyarakat untuk claim kendaraan sudah semakin membaik. "Kalau lengkap pasti cepat dibayarkan claimnya. Syarat-syarat untuk claim  semuanya harus diurus oleh yang ingin mengajukan klaim," imbuhnya.

Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images