iklan xpresi Jambi
xpresi Jambi
Pengumuman kelulusan tinggal beberapa jam lagi. Tapi, si Helena malah sibuk ke minimarket buat beli spidol, cat pilox berbagai macam warna, mulai dari merah, kuning, hijau, biru, dan ungu, hingga cat pewarna rambut. Terus, itu semua buat apa dong? Saat ditanya mamanya di rumah, Helena cuma ngejawab enteng,
“Cuma buat ngerayain kelulusan kok, ma.”

Hai, X-aholic! Btw, gimana hasil pengumuman kelulusan kamu kemarin? Dinyatkan “LULUS” kan? Kalau kamu lulus, jangan lupa ngucap alhamdulillah dong. Semoga hasilnya juga memuaskan ya.

Hari kelulusan sekolah memang merupakan peristiwa  yang berkesan bagi seluruh pelajar dan juga merupakan saat yang paling ditunggu-tunggu setelah usai mengikuti kegiatan Ujian Nasional. Yaiyalah, kan udah waktunya buat kita tau hasil belajar kita selama 3 tahun bersekolah. Hehe..

Saat hari kelulusan tiba, nggak jarang siswa/I sekolah ngelakuin hal yang sama dengan Helena. Apalagi kalau bukan membeli spidol, cat pilox, hingga pewarna rambut. Semua barang-barang itu dipakai untuk mencorat-coret seragam sekolah. Nggak tau tepatnya kapan tradisi mulai menyebar di kalangan pelajar. Yang jelas, tradisi coret-coret seragam udah menjadi ritual wajib buat pelajar saat hari kelulusan. Nggak hanya pelajar SMA, bahkan tradisi ini udah mulai dicontoh sama pelajar di tingkat SMP.

Nah, apa X-aholic juga ikut nih ngelakuin tradisi coret-coret seragam sekolah? Sebanyak 73,3 dari responden justru pernah ngelakuin tradisi ini. Sementara 26,7% lainnya mengaku nggak pernah ngelakuin aksi coret mencoret seragam. Ternyata lumayan banyak juga nih yang ikutan aksi coret-coret seragam sekolah, X-aholic.

Kira-kira alasan kamu apa sih ngelakuin aksi coret-coret seragam di hari kelulusan itu, guys? Apa nggak sayang nih sama seragamnya? 46,7% responden memilih alasan kenapa mereka coret-coret seragam adalah untuk dijadiin kenang-kenangan, X-aholic. “Sementara 33,3% lainnya memilih ikut-ikutan teman mereka yang coret-coret seragam. Loh, kenapa malah jadi ikut-ikutan sih, guys? Tapi nih, ternyata ada 20% koresponden yang mengaku dipaksa temannya buat ikut aksi coret-coret seragam. Hayoo.. Kenapa jadi pemaksaan gini, X-aholic?

Seragam sekolah yang udah kita pakai selama 3 tahun belajar itu, seharusnya nggak perlu buat dicoret-coret, X-aholic. Masih banyak kok kegiatan positif untuk ngerayain kelulusan. Tapi, 53,3% responden mengatakan aksi coret-coret seragam saat kelulusan itu sebgai tindakan wajib, loh. Wah, kalau coret-coret dijadiin sebagai tindakan wajib berarti buat kamu yang nggak ngelakuin itu hukumnya dosa loh, guys. Hehe.. “Daripada dicoret-coret seragamnya, mendingan disumbangin sama mereka yang nggak mampu,” tutur Emilia Kinsy Kartono, SMA Negeri 1 Jambi. 20% X-aholic sependapat nih sama Kinsy, panggilan akrabnya kalau aksi coret-coret seragam itu nggak baik karena seragam sekolah bisa disumbangin sama orang yang nggak mampu. Sedangkan, 26,7% lainnya mengatakan boleh-boleh aja nih guys soal aksi coret-coret.

Actually, ungkapan kegembiraan kamu saat lulus ujian itu bisa kamu ganti dengan aksi yang lebih bermanfaat loh, X-aholic. Kamu nggak perlu untuk coret-coret seragam atau ikutan konvoi di jalan sampai lupa waktu. Ada baiknya nih, kalau rasa gembiranya kamu, kamu ungkapin dengan bersyukur sama Allah terus berdoa biar dapat nilai yang memuaskan. Percuma dong, kalau ternyata dinyatakan kamu lulus, kemudian kamu ikut-ikutan aksi coret-coret seragam tapi nilai yang keluar malah pas-pasan. Duh.. nggak bermanfaat dong. Seragamnya disimpan aja di dalam lemari. Kalau seragamnya di coret-coret tapi cuma untuk kenang-kenangan, rugi. Kenang-kenangan dalam bentuk foto kan masih bisa, guys. Makanya, stay positive, guys!


Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images