iklan Salah satu penampilan dari para santri saat perpisahan
Salah satu penampilan dari para santri saat perpisahan
MUARABULIAN, Meskipun berbagai janji politik yang disampaikan saat kampanye Pileg dan Pilkada akan membuat program sekolah gratis. Namun tetap saja disetiap sekolah bermacam iuran yang diterapkan dengan alasan berbeda.

Sehingga terlihat banyaknya warga tidak mampu yang putus sekolah. Makanya munculah pemikiran dari tokoh di wilayah Batanghari untuk membangun pondok pesantren khusus untuk warga tidak mampu.

Pembina Ponpes Ummul Masakin Batanghari, Yazirman mengatakan bahwa di wilayah Batanghari saat ini ada sekolah yang khusus untuk orang tidak mampu yakni Ponpes Ummul Masakin yang artinya Ummul-Ibu. Sedangka Masakin-miskin, sehingga artinya ibu orang miskin atau tempat pendidikan orang yang tidak mampu.

Dijelaskannya bahwa awal berdirinya Ponpes Ummul Masakin yakni pada tanggal 21 April 2011. Dimana pada waktu itu ia bersama guru pondok lainnya melihat banyak anak yang tidak mampu yang putus sekolah.

"Dulu melihat banyak anak tidak mampu yang tidak bisa sekolah. Sehingga tergeraklah hati untuk membuat lembaga pendidikan yang mampu menampung anak-anak yang tidak mampu untuk bisa sekolah," ujar Yazirman kemarin.

Dalam kemajuan teknologi modern saat ini banyak yang beranggapan bahwa pesantren sudah tidak dibutuhkan lagi. Tentunya satu penilaian yang keliru, karena justru keberadaan pesantren sangat penting dan harus terus diberdayakan. Sebab pesantren sangat besar peranannya dalam kehidupan masyarakat dan turut mewarnai karakter bangsa.

"Peran pesantren sangat besar dalam mengisi pembangunan. Pesantren juga menjadi basis pendidikan agama Islam yang harus diupayakan untuk dikembangkan agar berubah menjadi lebih maju," ungkapnya.

Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Ummul Masakin, Nizom Murdin mengatakan, pada awal mulai berdirinya Pondok Pesantren Ummul Masakin jumlah santri hanya 46 orang. Namun semakin berjalan hingga hari Milad yang ke-3, jumlah santri terus bertambah hingga saat ini mencapai 148 orang. "Semoga tiap tahunnya terus bertambah," pungkasnya.


Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images