Sebuah Taman Kanak-kanak (TK) di Desa Trijaya, Kec Sungai Bahar, Kab Muarojambi, hanya mengandalkan iuran murid untuk operasionalnya. Setidaknya sudah tujuh tahun TK ini bertahan dengan biaya dari iuran murid saja.
"TK Desa Trijaya sudah tujuh tahun berdiri, tapi bangunannya masih sederhana terbuat dari kayu yang didirikan secara gotong royong oleh warga setempat, dan belum pernah mendapat perhatian Pemkab Muarojambi," kata Mugi, warga Desa Trijaya, pekan lalu.
Menurut dia, pendidikan anak usia dini, seperti TK, jarang diperhatikan, termasuk TK Desa Trijaya itu karena berada di wilayah pendalaman. "Meski kami ini di pelosok, tapi anak-anak kami butuh sekolah. Ya, mau diapakan lagi, demi menyekolahkan anak-anak, kami warga desa di sini sepakat untuk bergotong-royong," kata Mugi.
Warga sangat membutuhkan bangunan TK yang permanen. Warga juga sudah mengusulkan pembangunan sejak TK didirikan, namun sampai saat ini tidak juga terealisasi. "Kami mau minta bantuan siapa lagi kalau bukan dari Pemkab Muarojambi," ujarnya mengeluh.
Usulan untuk mendapatkan bangunan sekolah, tidak hanya disampaikan kepada eksekutif. Mugi mengatakan, masyarakat juga sudah menyampaikan kepada wakil rakyat asal Bahar di DPRD Muarojambi, Mad Nur, tapi untuk tahun 2014 pembangunan masih belum bisa diusahakan, dan ditunda kembali sampai waktu yang tidak ditentukan.
Mad Nur sendiri membenarkan adanya usulan masyarakat tersebut. Ia mengaku sudah menyampaikan ke Pemkab Muarojambi, namun pembangunan TK itu masih ditunda. Pemerintah beralasan dananya dialihkan ke pembangunan yang sifatnya penting dan mendesak.
Mad Nur menyatakan, sebagai perwakilan Bahar di legislatif, usahanya sudah maksimal. "Saya minta maaf, karena di periode saya menjadi anggota DPRD ini, bangunan TK di Desa Trijaya belum juga bisa direalisasikan. Mudah-mudahan tahun depan, akan saya usahakan lagi sekuat tenaga dan semampu saya," kata anggota DPRD Muarojambi dua periode ini.(set)