iklan Serangan flu itik, 999 Itik Mati Mendadak
Serangan flu itik, 999 Itik Mati Mendadak
KERINCI, Flu itik yang menyerang ternak  itik di tiga Kecamatan dalam Kabupaten Kerinci telah membuat 999 ekor itik mati. Flu itik yang disebabkan virus H5N1 varian 2.3.2 ini menyebar melalui air liur dan kotoran itik.

Aryan, Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kerinci mengatakan, di Kecamatan Air Hangat Timur, yakni di Desa Sungai Medang sebanyak 73 ekor itik warga mati, kemudian di Desa Baru Sungai Medang 360 itik mati. Sedangkan di Kecamatan Depati VII, yakni di Desa Belui Tinggi sebanyak 96 itik yang mati.

Sementara itu di Kecamatan Air Hangat 470 ekor itik warga mati, rinciannya di Desa Balai 60 itik mati, Desa Kecil 43 itik mati, Desa Koto Dua Lama 72 itik mati, Desa Koto Majidin Mudik 90 itik mati, Desa Koto Majidin Hilir 150 itik mati, Desa Air Tenang 36 itik mati dan Desa Pasar Semurup 19 itik mati. "Totalnya 999 itik mati," ujarnya.

Dari 999 itik yang mati di 3 Kecamatan dan 10 Desa itu, hanya itik di Desa Belui Tinggi yang positif flu itik, sementara yang lain negatif
flu itik. "Dari 3 tempat yang dites petugas Belui Tinggi yang positif flu itik, tempat lain negatif," katanya.

Walaupun ditempat lain negatif, namun gejalanya mirip, sehingga terindikasi juga terserang flu itik. "Gejalanya mata putih, leher berputar-putar, kejang-kejang, turun nafsu makan dan menyebabkan kematian," jelasnya.

Untuk memastikan itu pihaknya mengirimkan sampel ke Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional II Bukittinggi."Hasilnya dalam waktud dekat akan keluar," ucapnya.

Virus Flu itik ini dapat menyebar dengan cepat melalui air dan udara. Karena virus ini terbanyak di air liur dan kotoran itik. "Karena itik di Kerinci dilepas disawah, maka penyebarannya lebih cepat melalui air di sawah. Untuk itu itik yang sakit jangan dilepas lagi," ucapnya.

Selain itu flu itik juga dapat menular ke manusia. Ciri-ciri manusia terkena virus ini suhu badan tinggi dan batuk disertai flu. "Belum ada laporan orang terkena virus flu itik," katanya.

Untuk mengantisipasi hal itu petani harus menjaga kebersihan diri dan sanitasi kandang dan peralatan. Kemudian telur itik yang akandikonsumsi harus dibersihkan dengan deterjen. Lalu, jika ada itik yang mati bangkainya harus dikubur sedalam 1,5 meter atau dibakar.

"Virus ini tidak bisa diobati, hanya bisa dicegah. Untuk itu kebersihan kandang dan peralatan harus dijaga. Petani kalau dari kandang harus membersihkan diri dan pakaian dengan baik," himbaunya.

Pihaknya juga telah memberikan penyuluhan dan disinfektan kepada petani untuk disemprotkan ke kandang itik. "Senin (1/6) kita akan turun lagi kelapangan untuk memantau," tandasnya.

Mengenai penyebab flu itik di Kerinci, pihaknya belum mengetahui penyebabnya. "Flu itik sering terjadi didaerah Jawa, seperti Jawa Tengah, Jember, Yogyakarta dan Jakarta. Kita tanyakan petani dan pedagang apakah ada itik yang didatangkan dari Jawa, mereka mengaku
tidak ada," sebutnya.
 

Sumber : Jambi Ekspres

Berita Terkait



add images