iklan

MUARA SABAK - Keberadaan Program Profil Desa dan Kelurahan (Prodeskel) hingga kini masih belum berjalan maksimal. Penyebab belum berjalannya Prodeskel karena terkendala Sumber Daya Manusia (SDM) dan Jaringan interne,t sehingga berdampak penginputan data yang membutuhkan waktu lama. Ini diakui Kaban BPMPDK Tanjabtim, Junaidi Rahmat melalui Kabid Pemdes, Suiswanto.
"Padahal program ini sudah jalan dari awal 2011 lalu. Kami terus melaksanakan pengentrian data dan ditahun 2014 ini.

Mengenai pengentrian data profil baik Desa maupun Kelurahan yang ada di Tanjabtim, lanjutnya,  sampai saat ini sudah terinput kurang lebih 95 persen data profil dan Potensi Desa telah dientri.
"Tinggal beberapa bagian saja yang butuh dilengkapi," katanya.

Sedangkan untuk Data Denah Keluarga (DDK) sendiri sejauh ini pihaknya masih terkendala dengan pengentrian data di Desa dan Kelurahan, karena kurangnya jaringan internet didesa-desa tersebut.
"Sehingga kami upayakan agar Pemerintah Desa mengadakan jaringan tersebut, terlepas koneksi wifi maupun menggunakan modem, kebijakan itu kami kembalikan ke Desa masing-masing," bebernya.

Sementara untuk persentase pencapaian DDK tersebut, sambungnya, masih belum bisa diprediksikan berapa persen yang sudah terealisasi, yang jelas untuk mempermudah pendataan DDK ini, ditahun 2014 ini pihaknya mengajukan pencetakan buku DDK yang akan diisi oleh desa, dan anggaran tersebut dibebankan ke dana Anggaran Alokasi Desa (ADD). "Untuk mencetak data isian terkait apa saja yang dibutuhkan, karena ini hal pokok yang sesuai dengan keadaan masing-masing Kepala Keluarga," bebernya.     

Dalam pelaksanaan program ini, masih menurut Suiswanto, memiliki kendala seperti minimnya dana yang tersedia, sebab program Pemerintah Pusat tersebut hanya meluncurkan program tidak didukung oleh dana, sementara pelaksanaannya dibebankan keanggaran daerah.              

"Ini juga jadi salah satu kendala yang dihadapi dilapangan," keluhnya. Sementara untuk mengejar target, pihaknya telah membentuk tim Kabupaten, Desa dan Kelurahan berupa pokja profil yang teridiri dari 3 orang dan 1 orang tenaga entri.               

"Itu untuk mengejar target selesainya program Prodeskel ditahun 2016 mendatang," urainya.
Adanya program ini menjadi penting karena hasilnya bisa dipakai untuk bahan perencanaan untuk Desa itu sendiri. Sehingga dari sektor pengembangan potensi-potensi yang ada bisa dilihat dari data Prodeskel.
"Sebagai titik acuan program selanjutnya," tuntasnya.

(yos)


Berita Terkait



add images