iklan

KERINCI  - Ombudsman rampung melakukan pemeriksaan soal kelulusan 72 Peserta K2 Kemenag Kerinci.
Menurut Sofyan, Asisten Ombusdman Provinsi Jambi, hasil turun ke lapangan   diantaranya yakni, ada peserta yang dinyatakan lulus, namun setelah dicek Ombudsman ke sekolah ternyata yang bersangkutan diketahui tidak pernah dan tidak ada mengajar di sekolah tersebut, bahkan guru-guru di sekolah itu tidak kenal sama sekali.

Kemudian ada data peserta honorer yang dinyatakan lulus tetapi mencurigakan,              seperti SK yg palsu dan modus lainnya. Selain itu ada peserta yg dinyatakan lulus tetapi banyak berasal dari satu instasi atau sekolah yang sama, misalnya ada beberapa orang honorer K2 yang lulus berasal dari satu KUA.

"Ya, seperti disalah satu                KUA, banyak honorer K2 yang lulus. Ini mencurigakan," ucapnya. Malahinformasi yang diperoleh di salah satu KUA di Kabupaten Kerinci beberapa honorer K2 lulus CPNS. Namun, anehnya kantor KUA tersebut baru berdiri, namun sudah ada honorer K2 di KUA            itu.

Ombudsman juga menyorot ada pengaduan terkait permintaan uang Rp 10 juta hingga Rp 20 juta olehOknum dari Kemenag Provinsi Jambi kepada peserta CPNS K2 yang dinyatakan lulus.              

Terkait hal ini Ombudsman meminta Kemenag melakukan verifikasi ketat agar tidak ada peserta yg tidak memenuhi persyaratan dinyatakan lulus. "Kita meminta Kemenag Kerinci melakukan verifikasi ulang terkait honorer K2 yang lulus ini," tegasnya.           

Saat ini Kemenag Provinsi Jambi belum sama sekali melakukan verifikasi               72 honorer K2 Kemenag Kerinci yang lulus CPNS. Namun, informasi dari      sumber di Kemenag Provinsi Jambi bahwa honorer K2 Kerinci banyak yang bermasalah. "Sudah kita coba verifikasi 10 peserta yang lulus di          
Kerinci, paling hanya 2-3 orang benar-benar layak," ucapnya.     

Selain itu banyak honorer K2 yang memalsukan SK, tanda tangan, tidak mengajar di sekolah sama sekali sampai memalsukan SK dari Kemenag. "Kita akan cek langsung kelapangan dengan verifikasi ketat," tegasnya.

(dik)


Berita Terkait



add images