JAKARTA - Tim transisi pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla turut memperhatikan wacana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jelang pergantian pemerintahan. Menurut Ketua Tim Transisi Rini Soemarno, pihaknya tengah melakukan analisa terkait wacana itu.
Kata dia, jika harga BBM naik justru akan menggeser program yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi masyarakat di kalangan bawah.
"Kita harus miliki data keluarga miskin dan pra sejahtera. Artinya bisakah kita menyediakan bantalan program bagi rakyat miskin sebelum mengurangi subsidi BBM. Jadi bukan persoalan kenaikannya, tapi kesiapan kita menyediakan dukungan program kesejahteraan bagi masyarakat. Pastikan dulu masyarakatnya aman, baru naikkan BBM," papar Rini di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (2/9).
Rini menambahkan, pemerintahan Jokowi-JK tidak mau sampai ada kenaikan BBM jika memberikan dampak begitu besar bagi masyarakat di kalangan bawah. Jika bisa, sambungnya, dengan kenaikan harga BBM kesejahteraan masyarakat tetap meningkat.
"Karena itu, kita akan intensif menganalisis keadaan sekarang. Apakah sebetulnya memang ada perubahan di masyarakat atau tidak. Diharapkan bisa selesai akhir September ini. Kita maunya naikkan BBM kemarin, tapi kan presiden sudah menolak," tandas Rini.
(flo/jpnn)