Warga kompleks perumahan Aur Duri Permai II, Mendalo Darat, Kec Jambi Luar Kota (Jaluko), Kab Muarojambi, mendesak Bank Tabungan Negara (BTN) Jambi untuk segera menertibkan rumah-rumah yang disitanya. Pasalnya, rumah tersebut kini banyak ditempati oleh penghuni liar.
Ada puluhan rumah yang telah ditarik kembali oleh BTN Jambi, lantaran pemiliknya menunggak membayar angsuran kredit bulanan. Puluhan rumah tersebut sudah bertahun- tahun menjadi tempat tinggal penghuni liar, yang umumnya warga pendatang dari Sumatera Utara (Sumut).
Sejumlah warga yang ditemui Jambiupdate.com mengaku resah dengan keberadaan penghuni liar ini. Pasalnya, selama ini mereka tampak kurang peduli terhadap kondisi lingkungan. Bahkan, semak di sekitar rumah yang mereka tempati dibiarkan begitu saja.
‘’Got yang tertimbun tanah tidak dibersihkan, sehingga aliran air menjadi mampet. Jalan di depan rumah yang mereka tempati rusak, berlubang, dan dipenuhi rumput, mereka biarkan saja. Membuang sampah juga sembarangan. Tampaknya mereka memang tak punya rasa memiliki,’’ kata Kasrial, salah seorang warga.
Selain itu, tutur warga lainnya, para penghuni liar ini juga enggan ikut kegiatan RT, seperti gotong royong. Mereka juga enggan membayar denda, karena tak ikut gotong royong. Parahnya lagi, terkadang mereka berani bersikap ngotot terhadap warga yang notabene tinggal di rumah sendiri.
‘’Mereka cuma numpang tinggal gratis di sini, tapi sikap mereka sering bikin kita muak. Belum lagi perangai anak-anak mereka yang reseknya minta ampun. Barang dan tanaman di pekarangan kita jangan diharap bisa aman. Mereka suka maling seperti monyet,’’ tutur warga lainnya.
Sebenarnya warga sudah berkali-kali minta kepada BTN agar segera melakukan penertiban. Pasalnya, rumah-rumah ‘tarikan’ itu memang milik BTN. Namun, hingga saat ini belum juga ditanggapi. Padahal, rumah-rumah itu merupakan aset berharga BTN, namun makin lama menjadi makin tak terurus saja.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.
Ada puluhan rumah yang telah ditarik kembali oleh BTN Jambi, lantaran pemiliknya menunggak membayar angsuran kredit bulanan. Puluhan rumah tersebut sudah bertahun- tahun menjadi tempat tinggal penghuni liar, yang umumnya warga pendatang dari Sumatera Utara (Sumut).
Sejumlah warga yang ditemui Jambiupdate.com mengaku resah dengan keberadaan penghuni liar ini. Pasalnya, selama ini mereka tampak kurang peduli terhadap kondisi lingkungan. Bahkan, semak di sekitar rumah yang mereka tempati dibiarkan begitu saja.
‘’Got yang tertimbun tanah tidak dibersihkan, sehingga aliran air menjadi mampet. Jalan di depan rumah yang mereka tempati rusak, berlubang, dan dipenuhi rumput, mereka biarkan saja. Membuang sampah juga sembarangan. Tampaknya mereka memang tak punya rasa memiliki,’’ kata Kasrial, salah seorang warga.
Selain itu, tutur warga lainnya, para penghuni liar ini juga enggan ikut kegiatan RT, seperti gotong royong. Mereka juga enggan membayar denda, karena tak ikut gotong royong. Parahnya lagi, terkadang mereka berani bersikap ngotot terhadap warga yang notabene tinggal di rumah sendiri.
‘’Mereka cuma numpang tinggal gratis di sini, tapi sikap mereka sering bikin kita muak. Belum lagi perangai anak-anak mereka yang reseknya minta ampun. Barang dan tanaman di pekarangan kita jangan diharap bisa aman. Mereka suka maling seperti monyet,’’ tutur warga lainnya.
Sebenarnya warga sudah berkali-kali minta kepada BTN agar segera melakukan penertiban. Pasalnya, rumah-rumah ‘tarikan’ itu memang milik BTN. Namun, hingga saat ini belum juga ditanggapi. Padahal, rumah-rumah itu merupakan aset berharga BTN, namun makin lama menjadi makin tak terurus saja.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.