SENGETI- Pembangunan Kios Ikan yang ada di Pasar Sengeti Muarojambi terkesan mubazir, pasalnya sejak dibangun pada tahun 2012 lalu hingga kini belum dipakai pedagang untuk mengelar lapak ikan milik mereka.
Sinta, mengaku sejak dibangun kios tersebut memang belum pernah digunakan, belum ada pedagang ikan yang pindah dari lapak lama ke lapak baru. "Kalau kata mereka kios tersebut belum diserahterimakan, dan belum ada perintah untuk menempati kios baru. Jadi para pedagang tersebut tidak berani menggunakannya," terang Sinta pedagang pakaian di Pasar Sengeti seraya berharap agar ada kejelasan dari dinas yang membangun, apakah kios bisa dipakai atau tidak. Jika lama tidak terpakai, dikuatirkan akan dimakan usia.
Berdasarkan informasi, Kios ikan ini dibangun menggunakan dana APBN tahun anggaran 2012 dengan perencanaan kios akan dibangun dengan bangunan permanen dan dibuat untuk 6-10 lapak pedagang. Hal ini dikarenakan pada saat itu para pedagang ikan menjual dagangan ikan milik mereka tanpa lapak diatas tanah hanya menggunakan alas terpal saja.
Dalam perencanaannya juga jika telah selesai maka akan diserahkan kepada pengurus pasar sengeti untuk disewakan kepada para pedagang yang ingin menggunakannya, selain dibangun kios juga akan dibangun tempat pengolaan limbahnya sehingga tidak langsung dibuang ke sungai batanghari yang tentunya akan berdampak pada pencemaran sungai. (sumber: jambi ekspres)
Sinta, mengaku sejak dibangun kios tersebut memang belum pernah digunakan, belum ada pedagang ikan yang pindah dari lapak lama ke lapak baru. "Kalau kata mereka kios tersebut belum diserahterimakan, dan belum ada perintah untuk menempati kios baru. Jadi para pedagang tersebut tidak berani menggunakannya," terang Sinta pedagang pakaian di Pasar Sengeti seraya berharap agar ada kejelasan dari dinas yang membangun, apakah kios bisa dipakai atau tidak. Jika lama tidak terpakai, dikuatirkan akan dimakan usia.
Berdasarkan informasi, Kios ikan ini dibangun menggunakan dana APBN tahun anggaran 2012 dengan perencanaan kios akan dibangun dengan bangunan permanen dan dibuat untuk 6-10 lapak pedagang. Hal ini dikarenakan pada saat itu para pedagang ikan menjual dagangan ikan milik mereka tanpa lapak diatas tanah hanya menggunakan alas terpal saja.
Dalam perencanaannya juga jika telah selesai maka akan diserahkan kepada pengurus pasar sengeti untuk disewakan kepada para pedagang yang ingin menggunakannya, selain dibangun kios juga akan dibangun tempat pengolaan limbahnya sehingga tidak langsung dibuang ke sungai batanghari yang tentunya akan berdampak pada pencemaran sungai. (sumber: jambi ekspres)