MUARA TEBO, JM, terlapor yang disebutkan sebagai ustad kasus pencabulan terhadap tiga santri Ponpes Al-Kausar, KM 7, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo yang dilaporkan oleh ketiga orang tua santri ke Mapolres Tebo pada Rabu (24/04) kemarin langsung ditanggapi oleh pihak Pondok Pesantren Al-Kausar.
Melalui Ketua Pengurus Ponpes AL-Kausar Suhardi kepada harian ini kemarin mengatakan, bahwa JM yang disebutkan sebagai ustad di Ponpes Al-Kausar bukanlah sebagai ustad, melainkan juru masak di Ponpes tersebut.
“Perlu saya jelaskan, yang bersangkutan bukanlah sebagai tenaga pengajar (ustad, red) di Ponpes kami, melainkan tukang masak. Namun sebagian santri terbiasa memanggilnya dengan sebutan ustad,” ujarnya kemarin.
Lanjutnya, terkait laporan oleh orang tua ketiga santri yang menyebutkan adanya aksi pencabulan yang dilakukan oleh JM, pihak ponpes menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib. Namun pihaknya menyayangkan adanya kabar yang menyebutkan kalau JM adalah bagian dari tenaga pengajar di Ponpes Al-Kausar.
“Kita sangat menyayangkan kalau kabar yang berkembang menyebutkan bahwa dia adalah ustad, tentu dampaknya kepada citra Ponpes, sedangkan dia hanya juru masak,” sebutnya.
Ditambahkannya lagi, Kamis (25/04) kemarin pihak Ponpes juga sudah memanggil pihak orang tua santri yang bersangkutan, dan mereka bersedia untuk bermediasi terkait kejadian tersebut. Bahkan ketiga santriwati tersebut kemarin sudah kembali masuk ke Ponpes.
Terkait dengan tersangka, dikatakan Suhardi, pihak Ponpes sudah mengeluarkannya dari Ponpes karena kejadian yang dilaporkan oleh ketiga orang tua santri murni persoalan pribadi antara pelaku dengan korban dan tidak ada hubungan dengan ponpes, apalagi ketiga korban mengaku pernah memiliki hubungan (pacaran) dengan yang bersangkutan.
“Yang jelas persoalan ini kita serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib untuk menyelidiki atas laporan kemarin,” pungkasnya.
Sebelumnya, seorang yang disebut ustad di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Kausar, KM 7, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, dilaporkan ke Polisi karena diduga telah mencabuli 3 santrinya yang masih dibawah umur. Pada Rabu (24/04) kemarin, para orang tua ketiga korban tidak terima dengan kejadian ini dan melaporkannya ke Mapolres Tebo.
Ketiga santri korban pencabulan oleh oknum ustad bernama Jl (25) tersebut yakni, LO (13), IS (13) dan WI (13) , ketiga santri yang masih duduk di kelas 1 setingkat MTS tersebut tertunduk sedih atas kejadian buruk yang menimpanya.
Dihadapan penyidik, ketiga korban mengaku aksi pencabulan yang dilakukan oleh oknum ustad tersebut terjadi pada Bulan Maret 2013 kemarin. Namun aksi bejat sang ustad tidak mereka laporan karena diancam akan dikeluarkan dari sekolah.(sumber: bute ekspres)
Melalui Ketua Pengurus Ponpes AL-Kausar Suhardi kepada harian ini kemarin mengatakan, bahwa JM yang disebutkan sebagai ustad di Ponpes Al-Kausar bukanlah sebagai ustad, melainkan juru masak di Ponpes tersebut.
“Perlu saya jelaskan, yang bersangkutan bukanlah sebagai tenaga pengajar (ustad, red) di Ponpes kami, melainkan tukang masak. Namun sebagian santri terbiasa memanggilnya dengan sebutan ustad,” ujarnya kemarin.
Lanjutnya, terkait laporan oleh orang tua ketiga santri yang menyebutkan adanya aksi pencabulan yang dilakukan oleh JM, pihak ponpes menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib. Namun pihaknya menyayangkan adanya kabar yang menyebutkan kalau JM adalah bagian dari tenaga pengajar di Ponpes Al-Kausar.
“Kita sangat menyayangkan kalau kabar yang berkembang menyebutkan bahwa dia adalah ustad, tentu dampaknya kepada citra Ponpes, sedangkan dia hanya juru masak,” sebutnya.
Ditambahkannya lagi, Kamis (25/04) kemarin pihak Ponpes juga sudah memanggil pihak orang tua santri yang bersangkutan, dan mereka bersedia untuk bermediasi terkait kejadian tersebut. Bahkan ketiga santriwati tersebut kemarin sudah kembali masuk ke Ponpes.
Terkait dengan tersangka, dikatakan Suhardi, pihak Ponpes sudah mengeluarkannya dari Ponpes karena kejadian yang dilaporkan oleh ketiga orang tua santri murni persoalan pribadi antara pelaku dengan korban dan tidak ada hubungan dengan ponpes, apalagi ketiga korban mengaku pernah memiliki hubungan (pacaran) dengan yang bersangkutan.
“Yang jelas persoalan ini kita serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib untuk menyelidiki atas laporan kemarin,” pungkasnya.
Sebelumnya, seorang yang disebut ustad di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Kausar, KM 7, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, dilaporkan ke Polisi karena diduga telah mencabuli 3 santrinya yang masih dibawah umur. Pada Rabu (24/04) kemarin, para orang tua ketiga korban tidak terima dengan kejadian ini dan melaporkannya ke Mapolres Tebo.
Ketiga santri korban pencabulan oleh oknum ustad bernama Jl (25) tersebut yakni, LO (13), IS (13) dan WI (13) , ketiga santri yang masih duduk di kelas 1 setingkat MTS tersebut tertunduk sedih atas kejadian buruk yang menimpanya.
Dihadapan penyidik, ketiga korban mengaku aksi pencabulan yang dilakukan oleh oknum ustad tersebut terjadi pada Bulan Maret 2013 kemarin. Namun aksi bejat sang ustad tidak mereka laporan karena diancam akan dikeluarkan dari sekolah.(sumber: bute ekspres)