MUARASABAK, Adanya demo yang dilakukan sejumlah warga terkait hasil Pemilihan Kepala Desa (PIlkades) di Desa Pematang Rahim beberapa waktu lalu, langsung mendapat tanggapan dari Bupati Tanjab Timur, Zumi Zola Zulkifli. "Kami akan perintahkan pihak BPMPDK untuk segera menyelesaikan permasalahan ini," ujarnya.
Dikatakannya, permasalahan ini tetap akan diselesaikan, dengan catatan cara penyelesaiaanya akan berbegangan dengan prosedur yang berlaku. "Apakah tatacara penyelesaiannya, pemilihannya sampai penetapan siapa yang berhak menjadi kades," jelasnya.
Dalam penyelesaian, lanjut Zola, nantinya pihak BPMPDK tetap harus berpedoman pada prosedur yang berlaku. "Tetap berpedoman pada prosedur. Nanti kami pelajari salahnya dimana," terangnya.
Seperti diketahui, pada penyelenggaraan Pilkades Pematang Rahim tersebut, calon Kades dengan nomor urut tiga Syansuri, memperoleh suara terbanyak dengan mengantongi 806 suara. Sementara dua kandidat lainnya yakni Dedi Mizwar dan Suryani, masing-masing memperoleh 610 dan 234 suara. Namun hasil perolehan suara tersebut, digugat oleh puluhan warga karena diindikasi penuh kecurangan. Bahkan warga pun mencantumkan delapan item dugaan kecurangan saat pelaksanaan Pilkades tersebut. Sebut saja dugaan eksodus, adanya pemilih dibawah umur, dan adanya warga yang tidak mendapat undangan untuk menyoblos. (sumber: jambi ekspres)
Dikatakannya, permasalahan ini tetap akan diselesaikan, dengan catatan cara penyelesaiaanya akan berbegangan dengan prosedur yang berlaku. "Apakah tatacara penyelesaiannya, pemilihannya sampai penetapan siapa yang berhak menjadi kades," jelasnya.
Dalam penyelesaian, lanjut Zola, nantinya pihak BPMPDK tetap harus berpedoman pada prosedur yang berlaku. "Tetap berpedoman pada prosedur. Nanti kami pelajari salahnya dimana," terangnya.
Seperti diketahui, pada penyelenggaraan Pilkades Pematang Rahim tersebut, calon Kades dengan nomor urut tiga Syansuri, memperoleh suara terbanyak dengan mengantongi 806 suara. Sementara dua kandidat lainnya yakni Dedi Mizwar dan Suryani, masing-masing memperoleh 610 dan 234 suara. Namun hasil perolehan suara tersebut, digugat oleh puluhan warga karena diindikasi penuh kecurangan. Bahkan warga pun mencantumkan delapan item dugaan kecurangan saat pelaksanaan Pilkades tersebut. Sebut saja dugaan eksodus, adanya pemilih dibawah umur, dan adanya warga yang tidak mendapat undangan untuk menyoblos. (sumber: jambi ekspres)
