Kasi Sarana dan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Jambi, Rudian SKM, mengatakan hingga detik ini pihaknya belum menemukan ada penyakit yang ditimbulkan dari depot air minum isi ulang. Memang ada air minum yang positif mengadung bakteri dan ada juga yang tidak.
Layak tidaknya air minum yang diproduksi depot isi ulang diketahui setelah dilakukan pemeriksaan uji laboratorium. Namun, pemeriksaan terhadap bakteri itu tidak bisa menentukan penyebab penyakit yang ditimbulkan dari depot isi ulang.
"Selama ini jika ada temuan bakteri, kita beri binaan pada pemilik depotnya. Kita kasih tahu bahwa air minumnya bermasalah," ungkapnya kepada Jambiupdate.com, saat ditemui di ruang kerjanya.
Menurut Rudi, uji sampel air yang diproduksi depot isi ulang ini rutin dilakukan tiap bulan. Jika ada masyarakat yang positif sakit gara-gara mengkonsumsi air minum isi ulang dan minta tolong agar penyakitnya diperiksa, maka Dinas Kesehatan akan memeriksanya. Dari situ baru diketahui dan disimpulkan jenis bakterinya.
"Jadi begini, misalnya ada laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditimbulkan dari depot isi ulang, barulah kita lakukan pemeriksaan. Kita ambil sampel air yang diminum orang itu. Dari situlah ketahuan penyebabnya,’’ paparnya.
Lebih lanjut, Rudi memastikan, semua usaha depot air minum isi ulang di Kota Jambi sudah melalui uji laboratorium, sebelum izin diberikan. Tempat dan sarana, seperti tangki airnya, diperiksa kelayakannya.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.