iklan PEMBUKAAN: Tarian saat pembukaan kegiatan BBGRM, kemarin.
PEMBUKAAN: Tarian saat pembukaan kegiatan BBGRM, kemarin.
MUARA BUNGO, Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-10 dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-40, Kamis (15/5) kemarin diwarnai aksi unjuk rasa. Unjuk rasa dilakukan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aspirasi Rakyat Untuk Daerah (Garuda) Kabupaten Bungo.

Unjuk rasa dilakukan di depan toko Panjang Muara Bungo, tepat saat Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus dan Bupati Bungo H. Sudirman Zaini dan rombongan melakukan sarapan pagi usai gotong royong di lapangan Pusparagam.


Dalam orasinya, para mahasiswa menilai stokfile milik PT. KBBPC melanggar peraturan RT/RW dan UU RI No 26 tahun 2007 tentang penataan ruang. Beberapa ketentuan yang ada dalam surat yang dikeluarkan Bupati Bungo, diantaranya jarak stockfile dengan bahu jalan dengan radius jarak 500 Meter belum dilaksanakan. Kemudian lokasi parkir truk batubara yang rentan menyebabkan kecelakaan atau kemacetan lalu lintas.


Selain itu, dilokasi ini juga ada sarana pendidikan, sehingga hiruk pikuk dan partikel kimia batubara dinilainya bisa mengancam kesehatan dan mengganggu aktivitas anak sekolah.“Sampai sekarang masyarakat masih menikmati debu, sehingga semestinya PT. KBPC dibersihkan dari pada nanti akan muncul penyakit yang membahayakan masyarakat,” sebut mahasiswa.


Mereka meminta Pemkab Bungo tegas dalam menindaklanjuti persoalan stockfile tersebut. “Melalui kegiatan gotong royong bersama ini, kami mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengadakan pembersihan area stockfine agar aktivitas masyarakat menjadi nyaman dan jauh dari polusi udara,” teriak mahasiswa.


Dalam unjuk rasa ini, Garuda juga meminta Gubernur dan Bupati untuk gotong royong bersama di areal stockpile ini. Garuda juga mendesak Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemkab Bungo untuk mencabut izin stockpile PT KBPC berdasarkan PP No 38 tahun 2007 tentang kewenangan pemberian izin.


Setelah melakukan orasi, dua orang perwakilan mahasiwa kemudian diterima Gubernur Jambi di lokasi ini. Dihadapan mahasiwa, Gubernur mengatakan hal ini akan menjadi perhatian serius, baik Pemprov maupun Pemkab Bungo. Dirinya berjanji akan melakukan evaluasi terhadap stockfile ini.


“Kalau diajak gotong royong disana, sekarang pas acara mau berlangsung. Seluruh Bupati dan Wali Kota sudah menunggu di lokasi acara. Rilis sudah saya terima dan saya baca. Ini akan menjadi perhatian, dan kami akan melakukan evaluasi,” tegas Gubernur.


Usai berdialog dengan Gubernur, mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.  Pantauan di lapangan, para mahasiwa sempat bersitegang dengan beberapa pajabat dan anggota. Sebab Kapolres Bungo yang berada dilokasi menyebutkan bahwa pihaknya belum memberikan izin aksi ini. “Kalau pemberitahuan sudah ada, tapi izin belum dikeluarkan. Mereka baru mengajukannya,” tukas Kapolres. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images