KERINCI, Ribuan warga Sungai Abu, Kecamatan Air Hangat Timur Kamis (16/5) kemarin menyambut 2 jenazah TKI korban pembunuhan di Malaysia, yakni jenazah Mat Diam, suami Siti Juhariah dan Saprudin. Jenazah warga Sungai Abu ini tiba menggunakan 2 ambulan sekitar pukul 7.00 WIB dikawal oleh motor dan mobil patroli Polantas.
Isak tangis pecah saat jenazah diturunkan, beberapa keluarga korban tampak histeris dan malah ada yang pingsan. Korban dimakamkan secara bersama disatu kuburan. Terlihat juga korban selamat, Siti Johariah yang terlihat masih trauma dan belum bisa bisa bicara.
Salah seorang keluarga korban mengatakan, pihaknya meminta kepada penegak hukum agar pelaku dihukum mati. Sementara itu istri korban Dazar, TKI yang belum ditemukan meminta Presiden SBY melalui Pemerintah Pusat membantu mencari suaminya yang hingga saat ini jasadnya belum ditemukan. "Kita minta agar Presiden membantu untuk menemukan suami saya," ujarnya.
Kades Sungai Abu, Abdul Karim mengatakan, masyarakat Desa Sungai Abu sangat berduka sekali atas tewasnya 3 warga Sungai Abu yang dibunuh secara keji di Malaysia. "Warga berharap hukum ditegakkan seadil-adilnya, hutang nyawa dibalas nyawa. Kami sangat berharap pelaku bisa dihukum mati," tandasnya.
Sementara itu dalam kesempatan itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnaketran) Kabupaten Kerinci memberikan bantuan untuk korban sebesar Rp 1 juta. Pemberian bantuan diserahkan oleh Hasveri Akmal, Kepala Dinas Sosnakertran Kerinci.
Disisi lain dirumah duka tampak AKBP Sukman, salah seorang perwira polisi asal Kerinci yang bertugas di Polda Kepulauan Riau. (sumber: jambi ekspres)
Isak tangis pecah saat jenazah diturunkan, beberapa keluarga korban tampak histeris dan malah ada yang pingsan. Korban dimakamkan secara bersama disatu kuburan. Terlihat juga korban selamat, Siti Johariah yang terlihat masih trauma dan belum bisa bisa bicara.
Salah seorang keluarga korban mengatakan, pihaknya meminta kepada penegak hukum agar pelaku dihukum mati. Sementara itu istri korban Dazar, TKI yang belum ditemukan meminta Presiden SBY melalui Pemerintah Pusat membantu mencari suaminya yang hingga saat ini jasadnya belum ditemukan. "Kita minta agar Presiden membantu untuk menemukan suami saya," ujarnya.
Kades Sungai Abu, Abdul Karim mengatakan, masyarakat Desa Sungai Abu sangat berduka sekali atas tewasnya 3 warga Sungai Abu yang dibunuh secara keji di Malaysia. "Warga berharap hukum ditegakkan seadil-adilnya, hutang nyawa dibalas nyawa. Kami sangat berharap pelaku bisa dihukum mati," tandasnya.
Sementara itu dalam kesempatan itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnaketran) Kabupaten Kerinci memberikan bantuan untuk korban sebesar Rp 1 juta. Pemberian bantuan diserahkan oleh Hasveri Akmal, Kepala Dinas Sosnakertran Kerinci.
Disisi lain dirumah duka tampak AKBP Sukman, salah seorang perwira polisi asal Kerinci yang bertugas di Polda Kepulauan Riau. (sumber: jambi ekspres)