Anak jalanan (anjal) dan gelandangan dan pengemis (gepeng), yang selama ini sering dinilai menggangu ketertiban umum, sulit dihilangkan di Prov Jambi. Meskipun, sering dilakukan razia penertiban oleh petugas trantib.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Kota Jambi, Kaspul, saat dijumpai di ruang kerjanya mengungkapkan, pihaknya besama Sat Pol PP gencar melakukan patroli untuk menjaring para anjal dan gepeng. Bahkan, dalam seminggu terakhir patroli dilakukan hingga malam hari.
Patroli rutin yang digelar Disosnaker dan Sat Pol PP, Rabu (15/5) malam, berhasil menjaring 10 orang anak punk dan 1 orang gepeng. Mereka semua sudah dikembalikan ke daerah asal masing-masing.
Menurut kaspul, permasalahan yang ditemui yakni orang yang berulangkali terjaring razia adalah orang yang sama. Selain itu, masyarakat Jambi masih memiliki hati nurani tinggi untuk memberi mereka uang. Terlebih lagi, di Kota Jambi belum ada panti rehabilitasi khusus untuk anjal dan gepeng.
‘’Sebenarnya Disosnaker tidak boleh merazia, sebab kami sifatnya sosial. Itu semua kewenangan Sat Pol PP. Tetapi, karena ada dorongan dari masyarakat dan pers, razia pun kami lakukan. Mereka yang terjaring razia hanya diminta menandatangani perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Setelah itu, mereka dilepas. Tapi, esoknya mereka mengulangi lagi,’’ papar Kapsul kepada Jambiupdate.com. Berkaitan dengan itu, Kapsul mengharapkan Kota Jambi memiliki panti rehabilitasi khusus untuk para anjal dan gepeng. Bagaimana pun, perbuatan anjal dan gepeng bisa dimaklumi sebab mereka semua butuh makan.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Kota Jambi, Kaspul, saat dijumpai di ruang kerjanya mengungkapkan, pihaknya besama Sat Pol PP gencar melakukan patroli untuk menjaring para anjal dan gepeng. Bahkan, dalam seminggu terakhir patroli dilakukan hingga malam hari.
Patroli rutin yang digelar Disosnaker dan Sat Pol PP, Rabu (15/5) malam, berhasil menjaring 10 orang anak punk dan 1 orang gepeng. Mereka semua sudah dikembalikan ke daerah asal masing-masing.
Menurut kaspul, permasalahan yang ditemui yakni orang yang berulangkali terjaring razia adalah orang yang sama. Selain itu, masyarakat Jambi masih memiliki hati nurani tinggi untuk memberi mereka uang. Terlebih lagi, di Kota Jambi belum ada panti rehabilitasi khusus untuk anjal dan gepeng.
‘’Sebenarnya Disosnaker tidak boleh merazia, sebab kami sifatnya sosial. Itu semua kewenangan Sat Pol PP. Tetapi, karena ada dorongan dari masyarakat dan pers, razia pun kami lakukan. Mereka yang terjaring razia hanya diminta menandatangani perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Setelah itu, mereka dilepas. Tapi, esoknya mereka mengulangi lagi,’’ papar Kapsul kepada Jambiupdate.com. Berkaitan dengan itu, Kapsul mengharapkan Kota Jambi memiliki panti rehabilitasi khusus untuk para anjal dan gepeng. Bagaimana pun, perbuatan anjal dan gepeng bisa dimaklumi sebab mereka semua butuh makan.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.