iklan
Rencana pembangunan jalan tol Sumatera tinggal selangkah lagi.  Kabar baik ini diungkapkan oleh Menteri Negara (Meneg) BUMN Dahlan Iskan  pada temu dialog dengan pengusaha dan warga Tionghoa Jambi di Hotel Novita pada Sabtu malam (18/5). Pada kesempatan ini, Meneg BUMN menegaskan bahwa nantinya akan dikeluarkan mengenai petunjuk pembangunan jalan tol tersebut. “Nanti akan dikeluarkan petunjuk pembangunan jalan tol,” ungkap Meneg BUMN.

Menurut Meneg BUMN, bagi Sumatera, pembangunan jalan tol ini sangat strategis dan penting. Dengan adanya akses jalan tol, maka secara otomatis ekonomi akan tumbuh. Begitupun dengan Provinsi Jambi, pertumbuhan ekonominya akan luar biasa karena akses jalan tol ini bersinggungan juga dengan Jambi.


Dijelaskan Meneg BUMN, dengan adanya jalan tol maka akses transportasi Provinsi Jambi ke daerah lain di Sumatera akan semakin mudah dan tak terkendala. Waktu tempuh makin pendek sehingga bisa menghemat biaya.


Orang nomor satu di jajaran Kementerian BUMN ini juga berkomitmen bahwa sebelum akhir masa jabatannya, pembangunan tol Sumatera akan direalisasikan. Untuk itu dirinya mendorong agar proses pembangunan tol itu dilakukan lewat BUMN dan tidak mengandalkan APBN.


Dijelaskan Meneg BUMN juga bahwa jika hanya mengandalkan APBN saja, maka rencana itu akan sulit terealisasi. Hal ini dikarenakan penganggaran dana pada APBN bukannya hal yang mudah, butuh proses politik yang panjang dan berbelit-belit.

“Itulah sebabnya, Presiden selalu bilang kepada saya jangan angkat barang dengan satu tangan. Harus ada satu tangan lagi untuk gerakkan Indonesia, yakni BUMN. Khusus jalan tol Sumatera, saya minta pak Presiden serahkan ke BUMN, supaya prosesnya cepat selesai,” jelas Meneg BUMN.

Dalam temu dialognya yang juga didampingi oleh Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus (HBA) ini, Meneg BUMN pun mengapresiasi warga Tionghoa yang berada di Jambi. Dirinya merasa bahagia karena sembilan suku Tionghoa semuanya kompak. Untuk itu Meneg BUMN  berpesan agar warga Tionghoa di Jambi ikut sama-sama memikirkan kemajuan Jambi. “Saya sering sampaikan ke pak gubernur, kita semua hidup di Jambi, lahir di sini ada yang sampai lima generasi. Ikutlah memikirkan bagaimana bangun Jambi lebih maju,” jelas Meneg BUMN lagi.


Meneg BUMN juga menceritakan bahwa tahun lalu dirinya sudah banyak berdiskusi dengan Gubernur Jambi soal masa depan Jambi. Menurutnya, secara teritorial, di selatan Jambi ada Sumsel yang sangat maju. Dalam 10 tahun terakhir ekonomi Palembang betul-betul maju luar biasa. Sementara itu di utara Jambi ada Riau yang perkembangannya juga luar biasa. Provinsi Jambi itu di tengah-tegah dari sebuah wilayah yang sangat maju. Saat itu, dirinya menegaskan kepada Gubernur Jambi, apa yang harus diperbuat oleh kelompok ekonomi untuk membuat Jambi maju. “Saya selalu sampaikan, hanya orang Jambi yang bisa buat Jambi maju. Dan teman Tionghoa, harus bertanggung jawab untuk kemajuan Jambi,” terang Meneg BUMN.


Ditambahkan Meneg BUMN, orang Jambi harus bangkit dan memanfaatkan Sumsel serta Riau untuk kemajuan. Makanya semua program gubernur akan didukung oleh BUMN. “Saya dukung harus ada jalan dari Sarolangun tembus Ujung Jabung,” tegas Meneg BUMN.


Sementara itu, Gubernur Jambi H. Hasan Basri Agus (HBA) pada temu dialog ini mengungkapkan bahwa membangun pelabuhan ujung Jabung sangatlah diperlukan agar Provinsi Jambi ini bisa maju. “Membangun ujung Jabung adalah harga mati kalau Jambi ini mau maju,” ungkap Gubernur.


Dijelaskan Gubernur, mengenai pembangunan Pelabuhan Samudera ini, progress tersebut sudah masuk ke Bappenas RI, jadi prioritas MDGS. Target realisasi pada tahun 2020, jadi tahun 2020 Pelabuhan Samudera sudah bisa dioperasionalkan, dan pembangunannya dimulai pada tahun ini.


Ditambahkan Gubernur pula bahwa Pelabuhan Ujung jabung merupakan tempat yang sangat strategis untuk pengembangan Pelabuhan Samudera. Untuk itu Gubernur berharap kepada warga Tionghoa khususnya yang ada di Jambi agar membantu kemajuan Jambi.“ Pelabuhan Ujung Jabung adalah jalan satu-satunya yang terbaik agar Jambi tidak terjepit,” jelas Gubernur.


Pada kesempatan ini Gubernur Jambi HBA juga menceritakan bahwa sejak dirinya dilantik menjadi gubernur, Meneg BUMN adalah orang pertama yang ditemuinya. Saat itu, Gubernur Jambi meminta bantuan Meneg BUMN agar Jambi tidak krisis listrik. “Saya lihat Jambi butuh listrik. Ini prioritas. Maka saya temui Pak Dahlan. Kata Pak Dahlan, kita kejar. Akhirnya di Kerinci dibangun pembanngkit listrik,” ungkap Gubernur. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images