iklan
KINI lokasi sekitar sumur dibayangi ancaman ledakan dasyat. Hal ini terjadi karena pihak PetroChina tidak bisa mengecek keamanan sumur.  Tak tanggung-tanggung, radius ledakan bisa mencapai jarak 100 meter yang langsung terkoneksi dengan sumur gas. Apalagi lokasi sumur minyak berdekatan dengan pemukiman warga yang padat penduduk.

"Tulang pun akan habis terbakar bila terkena ledakan," jelas Kepala Divisi Produksi PetroChina, Lukas.
Dilokasi migas, lanjutnya terdapat 6 sumur gas dan 8 sumur minyak. Sedangkan sumur minyak identik dengan posisi sumur yang rendah.

"Dikhawatirkan ada kebocoran, karena kondisi kami yang tidak bisa masuk ke dalam sumur yang disegel," jelasnya.
Bila terjadi ledakan pada sumur minyak, masih menurut Lukas, maka dapat terjadi ledakan besar dalam hitungan detik.

"Kalau terjadi apa-apa kami tidak bisa ambil action (tindakan, red)," tegasnya.
Menanggapi pernyataan ini, Sekda Kabupaten Tanjab Timur, Sudirman mengatakan keamanan sumur itu tidak akan terjadi bila PetroChina menghentikan kegiatan disumur yang telah disegel.  "Kalau masih jalan iyalah, masih jalan aktivitas usai disegel adalah bagian dari pelanggaran. Dampaknya kan aktivitas masih bekerja," jelasnya.

Bila masih melakukan aktivitas di sumur yang telah disegel, Sudirman menekankan berarti telah terjadi perbuatan menentang hukum. Antara lain perbuatan menentang pemerintah setempat, melawan pemerintah melaksanakan tugas,
"Ini bisa disanksi secara pidana dan perdata," urainya.

Sudirman pun menambahkan, dari informasi tim Pemkab dilapangan kemarin, pihak PetroChina dan SKK Migas telah melakukan pengecekan terhadap sumur yang disegel. Menurutnya ada beberapa sumur yang kawatnya sengaja diputus dan segelnya dirusak.

"Tapi belum tahu berapa banyak. Besok (hari ini, red) kami akan turunkan tim untuk mengecek," pungkasnya.

Sementara itu,  Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi mengaku akan segera memanggil pihak PT PetroChina International Jabung Ltd. Hal ini ditegaskan oleh Bambang Bayu Suseno (BBS) Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Selasa (28/5).


Menurutnya, dewan bakal meminta klarifikasi dari PetroChina terkait produksi riil minyak bumi maupun gas yang diproduksi oleh PetroChina. "Selama ini kita melihat tidak ada keterbukaan dari PetroChina dalam hal produksi mereka," sebut BBS. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images