iklan
Kejadian kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) merupakan pembunuh nomor tiga setelah stroke dan penyakit jantung. Hal ini terungkap dalam Diskusi Jambi Ekspres Forum yang digelar di Graha Pena, Jalan Pattimura kemarin.

Dalam kegiatan yang terselenggara berkat kerjasama dengan Polresta Jambi tersebut, terungkap hingga kemarin sejak Januari 2013, ada 80 kejadian Lakalantas.

Dari jumlah itu, 18 orang tewas ditempat, 51 orang korban luka berat, 65 luka ringan dan kerugian materil mencapai Rp 93 juta.

Dikatakan Kanit Dikyasa Satlantas Polresta Jambi Iptu Fanirakhim, angka tersebut disebabkan banyak faktor. Dan menurutnya, kecelakaan lalu lintas itu sendiri lebih besar disebabkan karena factor pengendara itu sendiri.


“Penyebab kecelakaan lebih besar dikarenakan kelalaian pengendara itu sendiri, pengendara mengendarai kendaraannya dengan nafsu, berkendara dengan emosional, itu lah penyebab,” katanya.


Ditambahkan Fanirakhim ada banyak kelalaian-kelalaian yang dilakukan oleh pengendara. “Kelalaian yang dilakukan pengendara misalnya memakai helm tidak sampai klik, menerobos lampu merah dengan alasan mau cepat, di klakson bukannya mingir akan tetapi malah melihat kebelakang bahkan bisa terjadi perkelahian,” tambahnya.


Meski demikian, jumlah Lakalantas pada tahun 2013 mengalami tren menurun dibanding tahun lalu. Dimana pada tahun 2012, jumlah kecelakan lalu lintas selama 12  bulan mencapai 235 kejadian.
Beberapa upaya yang dilakukan aparat Kepolisian untuk mengurangi angka Lakalantas diantaranya program pelopor keselamatan.

“Program ini yang diyakini membuat angka kecelakaan menurun,”terangnya.

Beberapa masalah lalulintas juga dibahas dalam diskusi kemarin. Diantaranya masalah rekayasa jalan di depan Mall WTC yang mengakibatkan macet.

“Masalah rekayasa jalan di depan WTC sudah kita kordinasikan dengan dinas perhubungan, karena hal ini bukan hanya tangung jawab polisi saja, untuk sementara ini cara kita mengurangi kemacetan, kita merubah pola parkir di WTC, dengan cara bayar di akhir, dan sudah bisa mengurangai kemacetan,” kata Fanirakhim.


Sementara itu ditanya masalah titik macet di Kota Jambi seperti di S depan SMA 5, SMA Adyaksa, Simpang Mayang, dan titik macet lainnya, Fanirakhim mengatakan bahwa di titik-titik tersebut di tempatkan anggota. “Dititik-titik macet, kita tempatkan anggota kita untuk mengatasi kemacetan tersebut,” kata Fanirakhim

Ditambahkan Fanirakhim salah satu penyebab terjadinya macet adalah karena bertambahnya kendaraan. “Salah satu penyebab macet adalah naiknya jumlah kendaraan, sedangkan sarana jalan hanya itu-itu saja,” pungkasnya.


Sementara itu, Presiden BEM UNJA, Wasril dalam diskusi menyoroti pola sosialisasi yang dilakukan oleh aparat Kepolisian terhadap masyarakat terkait kesadaran berlalulintas.
“Perlu adanya upaya untuk membentuk sebuah karakter masyarakat hingga sadar dan taat peraturan lalulintas,”ungkap Wasril.

Dilain pihak, Humas Polresta Jambi meliris hasil Operasi Simpatik 2013 yang digelar oleh Polresta Jambi dan jajaran, sejak 7 hingga 27 Mei 2013 lalu.


Dimana aparat telah menindak sebanyak 755 pelanggaran lalu lintas. Pelanggaran yang ditindak tersebut mulai dari atribut kendaraan yang tidak lengkap, hingga surat-surat kendaraan yang tidak lengkap.


Dikatakan oleh Kasubag Humas Polresta Jambi, AKP Ahmad Isnaini, Kamis (30/5), terhadap 755 pelanggaran tersebut, 105 pelanggaran diantaranya dikenakan tilang. Sedangkan sisanya sebanyak 655 pelanggaran, hanya dikenakan teguran.


Operasi Simpatik ini juga bertujuan untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Isnaini juga mengatakan masyarakat di imbau untuk mematuhi peraturan lalu lintas saat berkendara.

"Oprasi ini kami lakukan bukan pada saat ini saja, namun, pada hari-hari lainnya masyarakat juga kita harapkan untuk tertib dalam berkendara, untuk mengurangi angka kecelakaan, maupun kemacetan," jelas Isnaini.


Isnaini menambahkan, Operasi Simpatik yang dilaksanakan tersebut juga bertujuan untuk meminimalisir angka kejahatan di jalan raya, seperti curanmor, jambret, maupun tabrak lari.(sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images