iklan TEWAS : Pekerja Peti yang ditemukan tewas
TEWAS : Pekerja Peti yang ditemukan tewas
KERINCI, Warga Desa Koto Dua Baru, Sumurup, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci dihebohkan dengan penemuan jasad bayi yang tersangkut di Sungai Siulak kecil yang melintasi desa mereka.

Penemuan orok bayi yang berjenis kelami laki-laki itu sekitar pukul 21.30 Rabu (29/5) kemarin oleh salah seorang warga yang kebetulan berada disungai yang berada disekitar rumahnya. “Awalnya warga yang menemukan bayi itu menduga yang tersangkut didalam sungai adalah boneka atau sampah, namun setelah diperhatikan ternyata itu adalah jasad bayi,” ujar Kepala Desa Koto Dua Baru, Ariskandi yang ikut bersama pihak Kepolisian ke RSU Mayjend HA Thalib untuk melakukan visum terhadap jasad bayi Kamis (30/5) kemarin.

Setelah memastikan yang dilihatnya adalah jasad bayi warga langsung melaporkannya kepada pemerintahan desa, dan selanjutnya memberikan laporan kepada Polsek Air Hangat.

“Kita tidak mengetahui siapa pemilik bayi tersebut. Makanya setelah menerima laporan dari warga, kita langsung memberikan informasi kepada polisi,” kata Ariskandi.


Sementara itu, Kapolsek Air Hangat, IPDA Supardin Noer membenarkan adanya penemuan jasad bayi di Desa Koto Dua Baru, Kecamatan Air Hangat. “Begitu mendapat laporan, saya bersama anggota lainnya langsung ke TKP,” ujarnya.

Setelah sampai TKP lanjutnya, orok bayi laki-laki tersebut langsung diangkat dari sungai dan kemudian dibawa kerumah sakit umum Mayjend HA Thalib untuk dilakukannya visum.

”Dari hasil pemeriksaan di Rumah Sakit, bayi tersebut diperkirakan baru berumur enam bulan, dan memiliki panjang 9 cm. Kita menduga bayi tersebut merupakan hasil aborsi," sebut Kapolsek Air Hangat.


Dikatakannya, rencananya setelah dilakukan visum di rumah sakit bayi tersebut akan langsung dimakamkan malam ini (kemarin,red) juga di Desa Koto Dua Baru. ”Malam ini juga akan kita kuburkan," ucapnya.

Kapolsek menegaskan, pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa pelaku yang tega membuang bayi tersebut. ”Kita akan mengumpulkan informasi dari warga, untuk mencari tahu siapa pemilik bayi malang itu,” pungkasnya.

Sementara itu, warga Desa Tanjung Gedang Kecamatan Pamenang, sekitar pukul 07.00 WIB kemarin (30/5), mendadak geger, dengan penemuan sosok mayat laki-laki tanpa identitas dipinggiran sungai Merangin.
       
Informasi yang didapat, mayat tersebut ditemukan oleh salah satu warga setempat yakni Hayat (37) yang sedang mandi di pinggiran sungai Merangin. Saat itu, Hayat mencium bau tak sedap dari arah sungai, namun setelah mencari asal bau tersebut, safri menemukan sosok mayat mengenakan kaus singlet tertelungkup di pinggir sungai.
       
Kemudian Safri pun langsung memberitahukan warga lainnya, sontak warga setempat menjadi heboh dan langsung menuju mayat tersebut. Dibantu warga lainnya, Hayat langsung mengangkat mayat ke darat. Tak berselang lama, Kepala Desa Tanjung Gedang Safri langsung menghubungi aparat Kepolisian untuk memberitahukan hal tersebut.

Pihak kepolisian yang turun ke lokasi tidak berhasil menemukan identitas dari Mayat laki-laki tersebut, namun mayat yang diperkirakan berusia 25 tahun tersebut mempunyai ciri-ciri diantaranya, memiliki tato corak batik di bahu lengan kiri, mengenakan cincin batu akik di jari manis, mengenakan celana dalam warna coklat, memakai kaus singlet, dan mengenakan kalung warna putih.

Tak berselang lama, mayat langsung dibawa ke Puskesmas Pamenag untuk diotopsi, namun karena kekurangan alat, mayat pun segera dilarikan ke  kamar mayat RSUD Kol Abundjani Bangko untuk dilakukan otopsi.


Kepala Desa Tanjung Gedang Safri yang dikonfirmasi membenarkan penemuan tersebut, dan mengatakan bahwa mayat tanpa identitas itu bukan dari warganya.
       
“Saya sudah kordinasi dengan desa tetangga mengenai penemuan mayat laki-laki ini, karena bukan berasal dari warga kami,” ungkap Safri.
       
Kapolres Merangin AKBP A Nanan Setyo Utomo melalui Kasat Reskrim AKP Syamsi Ubay ketika dibincangi membenarkan penemuan tersebut, dan sekarang masih melakukan penyelidikan.
       
“Dari hasil otopsi kami, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari jenazah, dan kami perkirakan mayat ini telah tiga hari hanyut di sungai Merangin,” ungkap Syamsi.
       
Ketika ditanyakan, apakah mayat tanpa identitas tersebut merupakan pekerja Peti, Syamsi belum bisa memastikannya, karena masih menunggu kemungkinan untuk pihak keluarga yang menjemput mayat tersebut.
       
“Bagi warga Merangin sekitarnya, yang merasa pihak keluarganya hilang, silahkan kordinasi dengan kami, karena jika dalam waktu tiga hari tidak ada yang menjemput maka mayat ini langsung dikuburkan oleh pihak RSUD,” pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images