iklan <div>
<font face=Jelli Banyu Milli, mahasiswi.(Foto: Aldi Saputra)
">
Jelli Banyu Milli, mahasiswi.(Foto: Aldi Saputra)
Sejak kecil Jelli Banyu Milli sudah hobi menari. Baginya, menari sudah menyatu dengan dirinya. Berbagai kegiatan menari sudah dia ikuti hingga keluar daerah. Kalau tidak menari, dia akan merasa sepi dan bosan.

Jelli Banyu Milli lahir di Jambi pada 31 Agustus 1992. Gadis 21 tahun berkulit sawo mateng ini sebenarnya adalah sosok yang lincah. Saat ini dia sedang menempuh pendidikan S1 di STMIK NH Jambi dengan jurusan Sistem Informasi sementer VI. Karena hobi menari, tak heran jika di kampus dia selalu mengikuti kegiatan menari, bahkan hingga keluar daerah.

Saat ditemui Jambiupdat.com di kampusnya, Jelli menuturkan, sejak duduk di bangku kelas 4 SD dia sudah hobi menari. Orang tuanya pun mendukung, selama itu tidak negatif.  Berbagai tarian sudah ia ciptakan dan menarik perhatian banyak orang. Termasuk, ia juga pernah tampil di acara HUT Jakarta dan Yogyakarta.

Menurut Jelli, sejak di bangku SD ia sudah sering meraih peringkat pertama berbagai lomba menari. Prestasi itu berlanjut hingga SMP. Ia sering tampil di acara perpisahan anak SMP di Kab Muarojambi. Sedangkan, sewaktu di SMKN 1 Muarojambi, dia punya kebanggaan tersendiri dapat menjadi penari di Pemkab Muarojambi bersama 3 rekannya.

Anak pertama dari tiga bersaudara ini lebih lanjut menceritakan, pada 2013 ini dia meraih  juara tiga menari tingkat mahasisiwa. Sebenarnya, cita-citanya sejak kecil ingin menjadi abdi negara, yaitu Polwan. Tapi, entah kenapa saat melihat orang menari, dia langsung kepincut dan  ingin mencobanya. Seiring perjalan waktu, cita-cita ingin jadi Polwan pun sirna tersendiri.  

Meski belum pernah menjuari lomba menari tingkat provinsi, Jelli sering diundang untuk tampil dalam berbagai acara. Kalau tidak latihan sehari saja, ada rasa bosan di hatinya seperti kebingungan. 

Kegiatan ini sama sekali tidak mengganggu aktivitas kuliahanya. Sebab, pagi kuliah dan sore baru latihan menari. Sedangkan untuk keluar daerah hanya bisa di waktu libur kuliah. 

‘’Bertemu orang tua hanya bisa waktu libur kuliah, sebab mereka tinggal di Unit 3, Sungaibahar, Muarojambi.  Perlu waktu beberapa jam untuk ke sana. Kedepan, saya ingin menari ke tingkat internasional.  Utamanya, saya ingin menari ke Malaysia dan Singapura, jika bisa. Juga menjadi wanita karir,’’ pungkasnya.(*)

Reporter  : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.

Berita Terkait



add images