iklan <div>
Astuty Vera Handayani, mahasiswi Unja asal Sumut. (Foto: Aldi Saputra)
</div>
Astuty Vera Handayani, mahasiswi Unja asal Sumut. (Foto: Aldi Saputra)
Menjadi anak kos untuk pertama kalinya adalah sebuah tantangan berat bagi Astuty Vera Handayani (24). Dia yang berasal dari Sumatera Utara (Sumut) harus terbiasa berpisah dengan orang tua dan saudara demi menuntut ilmu di Jambi.
 
Kepada Jambiupdate.com, Astuty mengatakan, dia hidup dengan suasana lingkungan dan budaya 
berbeda. Saat ini dia tinggal di tempat kos di Mendalo. Tapi itu membuatnya makin mengerti hidup yang sesungguhnya harus dijalani, walaupun dengan hati berat. "Semua itu saya sadari sebagai penguji supaya saya punya hati pemimpin untuk masa depa"’ ungkapnya. 
 
Bagi Astuty, pilihan menjadi mahasiswi di Fak Hukum Unja membuat hidupnya menjadi jauh berbeda daripada sebelumnya. Selain mencari pengetahuan, dia juga  berharap bisa lebih dewasa. Yang paling berkesan baginya adalah saat pertama kali datang dari Sumut ke Jambi bersama ibunda tercinta. Dia belum bisa terima keadaan, karena semua berbeda. 
 
"Banyak sekali persoalan yang belum pernah aku jumpai sebelumnya dan terkadang ini sangat sulit bagiku. Aku harus mengerti situasi dan kondisi di daerahku dan orang-orang di dalam hidupku," keluhnya. 
 
Dia harus mengerti arti sabar dalam mendekati orang, terutama dalam mengenali pribadi kawan satu kosan. Selain itu, juga selalu senyum. Senyum adalah bentuk keramahan kepada orang lain yang harus ia sesuaikan. 
 
"Aku tak lepas berdoa dan bersyukur, karena aku sadar semua masalah akan menguatkan hatiku. Aku hidup jauh dari orang tuaku bukan berarti jauh dari hati orang tua. Mereka selalu ada memberi semagat dan nasehat," curhatnya. 
 
Astuty kini duduk di semester ahkir Fak Hukum Unja. "So, bagaimana dengan adek-adek yang 
mau jadi anak kos? Ingat, anak kos harus saling pengertian, sabar, senyum, dan jangan lupa doa,’’ pungkasnya.(*)

Reporter  : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto. 

Berita Terkait



add images