Selain bisnis lapangan futsal, bisnis yang sedang trend saat ini adalah bisnis kolam pemancingan. Banyak masyarakat kota yang gemar memancing untuk melepas penat. Bagaimanakan bisnis kolam pemancingan ini dijalankan ? berikut penelusuran di kolam pemancingan Mat Pancing
----------------
Puluhan orang sedang asik memancing saat penulis mengunjungi kolam pemancingan Mat Pancing di daerah Lorong Pipa, Kelurahan Rawasari, Kota Baru, Jambi, Selasa (12/6) kemarin. Bahkan, salah seorang pemancing terlihat sedang menarik ikan yang terkait di pancingnya. “Itu kira-kira 1,5 kilogram,”ungkap Nurahmat alias Mat Pancing, sang pemilik kolam pemancingan.
Selanjutnya, obrolan kami lakukan di kantin yang berada di kolam pemancingan. Animo masyarakat Jambi akan olahraga memancing ini sangat tinggi bahkan meningkat beberapa waktu terkahir.
Peluang usaha kolam pemancingan ikan ini sangat terbuka lebar untuk mendapatkan untung.
Salah satu kolam pemancingan ikan yang sudah serius dalam menangani bisnis ini secara profesional adalah kolam pemancingan ikan Mat Pancing ini. Meski baru empat bulan menjalankan bisnis kolam pemancingan, namun saat ini sudah ratusan orang yang menjadi member atau anggotanya.
Untuk bisa memancing di lokasi pemancingan Mat Pancing, pengunjung cukup membayar Rp 25.000 per orang. Dikolam ini, Mat Pancing menyediakan lima jenis ikan, yakni ikan lele, ikan patin, bawal, emas dan ikan gurame.
Untuk menarik minat pemancing, maka ikan – ikan ini dimasukkan kedalam kolam dengan ukuran yang besar. “Ikan disini dimasukkan ke kolam sudah besar-besar, jadi orang semangat. Sekitar 1 kilo sampai 3 kiloan lebih. Bahkan untuk jakpot mencapai besar 5 kilogram,”ungkap Mat Pancing.
Jakpot adalah ikan bonus, dimana jika pemancing mendapatkan ikan jakpot yang beratnya mencapai 5 kilogram, maka ia akan mendapat bonus uang mencapai jutaan rupiah. “Sekitar dua juta, kalau sekarang,”sebutnya.
Kolam pemancingan terbagi atas dua kategori pokok, yakni kolam harian dan kolam galatama. Kolam harian, mereka yang memancing bisa membawa pulang ikan yang didapat, kecuali ikan jakpot. Sementara itu, jika galatama, pemancing tidak bisa membawa ikan yang didapat. Setelah didapat, maka ikan harus dilepaskan, dan pemancing mendapat hadiah atau bonus saja, jika ikannya memenuhi syarat galatama.
“Kalau kami di sini, pakai kolam harian. Sehari dari jam 08.00 WIB sampai 18.00 WIB, biayanya Rp 25 ribu. Kami juga buka malam hari, dengan tarif sama,”terangnya.
Mat Pancing mengatakan, untuk menarik peminat, dirinya tidak pernah memberimakan ikan-ikannya. Bahkan, setiap satu orang mendaftar, dirinya akan otomatis memasukkan ikan sebanyak 1 kilogram ke kolam.
“Ikan sudah cukup makan dari umpan – umpan yang tidak kena dari para pemancing. Dan ikan dijamin tidak akan habis dikolam, karena, setiap satu orang daftar dan bayar Rp 25.000, maka kami langsung memasukkan 1 kilogram ikan ke kolam. Ibaratnya kami jual ikan. Toh tidak mungkin semua orang yang datang bisa dapat 1 kilogram,”bebernya. (penulis : WAWAN NOVIANTO)
----------------
Puluhan orang sedang asik memancing saat penulis mengunjungi kolam pemancingan Mat Pancing di daerah Lorong Pipa, Kelurahan Rawasari, Kota Baru, Jambi, Selasa (12/6) kemarin. Bahkan, salah seorang pemancing terlihat sedang menarik ikan yang terkait di pancingnya. “Itu kira-kira 1,5 kilogram,”ungkap Nurahmat alias Mat Pancing, sang pemilik kolam pemancingan.
Selanjutnya, obrolan kami lakukan di kantin yang berada di kolam pemancingan. Animo masyarakat Jambi akan olahraga memancing ini sangat tinggi bahkan meningkat beberapa waktu terkahir.
Peluang usaha kolam pemancingan ikan ini sangat terbuka lebar untuk mendapatkan untung.
Salah satu kolam pemancingan ikan yang sudah serius dalam menangani bisnis ini secara profesional adalah kolam pemancingan ikan Mat Pancing ini. Meski baru empat bulan menjalankan bisnis kolam pemancingan, namun saat ini sudah ratusan orang yang menjadi member atau anggotanya.
Untuk bisa memancing di lokasi pemancingan Mat Pancing, pengunjung cukup membayar Rp 25.000 per orang. Dikolam ini, Mat Pancing menyediakan lima jenis ikan, yakni ikan lele, ikan patin, bawal, emas dan ikan gurame.
Untuk menarik minat pemancing, maka ikan – ikan ini dimasukkan kedalam kolam dengan ukuran yang besar. “Ikan disini dimasukkan ke kolam sudah besar-besar, jadi orang semangat. Sekitar 1 kilo sampai 3 kiloan lebih. Bahkan untuk jakpot mencapai besar 5 kilogram,”ungkap Mat Pancing.
Jakpot adalah ikan bonus, dimana jika pemancing mendapatkan ikan jakpot yang beratnya mencapai 5 kilogram, maka ia akan mendapat bonus uang mencapai jutaan rupiah. “Sekitar dua juta, kalau sekarang,”sebutnya.
Kolam pemancingan terbagi atas dua kategori pokok, yakni kolam harian dan kolam galatama. Kolam harian, mereka yang memancing bisa membawa pulang ikan yang didapat, kecuali ikan jakpot. Sementara itu, jika galatama, pemancing tidak bisa membawa ikan yang didapat. Setelah didapat, maka ikan harus dilepaskan, dan pemancing mendapat hadiah atau bonus saja, jika ikannya memenuhi syarat galatama.
“Kalau kami di sini, pakai kolam harian. Sehari dari jam 08.00 WIB sampai 18.00 WIB, biayanya Rp 25 ribu. Kami juga buka malam hari, dengan tarif sama,”terangnya.
Mat Pancing mengatakan, untuk menarik peminat, dirinya tidak pernah memberimakan ikan-ikannya. Bahkan, setiap satu orang mendaftar, dirinya akan otomatis memasukkan ikan sebanyak 1 kilogram ke kolam.
“Ikan sudah cukup makan dari umpan – umpan yang tidak kena dari para pemancing. Dan ikan dijamin tidak akan habis dikolam, karena, setiap satu orang daftar dan bayar Rp 25.000, maka kami langsung memasukkan 1 kilogram ikan ke kolam. Ibaratnya kami jual ikan. Toh tidak mungkin semua orang yang datang bisa dapat 1 kilogram,”bebernya. (penulis : WAWAN NOVIANTO)