iklan Septiyana
Septiyana
Melihat perkembangan dunia perpolitikan terkini, perempuan wajib berpolitik. Suara-suara perempuan perlu didengar dan disalurkan demi kemajuan bangsa.

‘’Dan saya melihat dalam beberapa waktu terakhirnya, keterwakilan perempuan dalam proses pencalegan sudah semakin membaik. Hal ini dibuktikan dengan UU Pemilu yang mewajibkan keterwakilan perempuan 30 persen,’’ ungkap salah seorang Pengurus Badan Pembina Taman Kanak-Kanak Islam provinsi Jambi, Septiyana ini.


Septiyana yang juga merupakan aktivis PKS ini, berpendapat, perjuangan untuk hak suara perempuan ini sudah lama dilakukan. Perjuangan itu merupakan gerakan reformasi sosial, ekonomi dan politik untuk memberi wanita hak memilih. ‘’Dari sejarah yang kita baca ,  pada 1866 Isle of Man menjadi parlemen nasional pertama yang memberi hak pilih kepada wanita dan ini merupakan sejarah dunia,’’ ucap wanita yang mengaku tinggal di Mendalo ini.


Lebih jauh, dirinya menyampaikan,  berdasarkan sensus BPS tahun 2010, jumlah penduduk perempuan di Muarojambi sebanyak 164.629 dari 341.588 orang penduduk. Artinya, katanya, jumlah antara jumlah penduduk laki dan perempuan tersebut hampir sama.


‘’Dan suara perempuan ini perlu didengar dan disalurkan.  Makanya, kedepan, pembangunan perlu memiliki sensivitas gender,’’ tegasnya.


Pembangunan yang seperti itu katanya, harus dimulai dengan adanya komitmen bersama pihak pemerintah. ‘’Baik dari anggota DPRD, maupun eksekutif itu sendiri.  Dan 2014 tentu merupakan peluang bagi masyarakat untuk memiliki wakilnya yang memiliki sensifitas gender tersebut,’’ tandasnya. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images