Nugroho Kusumawan alias Anton Nugroho, wartawan Trans 7 yang terkena selongsong peluru gas air mata, saat meliput aksi penolakan kenaikan harga BBM belum lama ini bakal dirujuk ke Jakarta. Dia akan menjalani operasi plastik.
"Dokter bilang harus secepatnya dibawa ke Jakarta untuk operasi plastik, pecahan tulang di pipinya harus segera diangkat," kata Niken, Istri Anton, (25/6) kemarin.
Selain itu, operasi mesti segera dilakukan. Tujuannya agar jaringan yang ada di pipi Anton sendiri bisa segera tersambung dan tidak mati.
"Dari Polda sudah mengatakan besok (hari ini, red) bakal dirujuk ke Jakarta. Dan disana bakal ditangani dua dokter spesialis, bedah plastik dan rahang atas," sebutnya.
Kondisi Anton sendiri saat ini masih tampak lemah. Namun, dia tetap harus segera dirujuk. Karena luka akibat bersarangnya selongsong peluru di pipi kanan masih terus mengeluarkan darah.
Selasa siang, beberapa kali terlihat Anton harus menyeka darah yang keluar dari mulut dan hidungnya. "Dokter bilang itu kemungkinan dari luka di rahangnya," sebut Niken.
Tubuhnya masih terlihat terbaring lemah di tempat tidur ruangan Paviliun Hesti, nomor 9, Rumah Sakit dr Bratanata (DKT). Untuk makan maupun minum, Anton mesti dibantu oleh Niken istrinya. Pipi kanan Anton masih terbalut perban. Selain itu, di bagian pipinya tersebut dan bibirnya masih terlihat bengkak. "Minta doanya ya," ujar Anton.
Rencananya Nugroho Kusumawan bakal dirujuk ke Rumah Sakit Kepolisian Pusat Sukanto di Kramat Jati Jakarta untuk menjalani operasi plastik. Dua dokter spesialis bakal menangani luka yang diderita oleh Anton akibat tembakan gas air mata yang ditembakkan oleh oknum Sabhara Polresta Jambi saat menghalau demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM oleh mahasiswa pada 17 Juni lalu di Gedung DPRD Provinsi Jambi. (sumber: jambi ekspres)
"Dokter bilang harus secepatnya dibawa ke Jakarta untuk operasi plastik, pecahan tulang di pipinya harus segera diangkat," kata Niken, Istri Anton, (25/6) kemarin.
Selain itu, operasi mesti segera dilakukan. Tujuannya agar jaringan yang ada di pipi Anton sendiri bisa segera tersambung dan tidak mati.
"Dari Polda sudah mengatakan besok (hari ini, red) bakal dirujuk ke Jakarta. Dan disana bakal ditangani dua dokter spesialis, bedah plastik dan rahang atas," sebutnya.
Kondisi Anton sendiri saat ini masih tampak lemah. Namun, dia tetap harus segera dirujuk. Karena luka akibat bersarangnya selongsong peluru di pipi kanan masih terus mengeluarkan darah.
Selasa siang, beberapa kali terlihat Anton harus menyeka darah yang keluar dari mulut dan hidungnya. "Dokter bilang itu kemungkinan dari luka di rahangnya," sebut Niken.
Tubuhnya masih terlihat terbaring lemah di tempat tidur ruangan Paviliun Hesti, nomor 9, Rumah Sakit dr Bratanata (DKT). Untuk makan maupun minum, Anton mesti dibantu oleh Niken istrinya. Pipi kanan Anton masih terbalut perban. Selain itu, di bagian pipinya tersebut dan bibirnya masih terlihat bengkak. "Minta doanya ya," ujar Anton.
Rencananya Nugroho Kusumawan bakal dirujuk ke Rumah Sakit Kepolisian Pusat Sukanto di Kramat Jati Jakarta untuk menjalani operasi plastik. Dua dokter spesialis bakal menangani luka yang diderita oleh Anton akibat tembakan gas air mata yang ditembakkan oleh oknum Sabhara Polresta Jambi saat menghalau demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM oleh mahasiswa pada 17 Juni lalu di Gedung DPRD Provinsi Jambi. (sumber: jambi ekspres)