iklan JUMPA PERS:  Kapolda Jambi Brigjen Pol Satriya Hari Prasetia saat memberikan keterangan seputar kematian siswa SPN.
JUMPA PERS:  Kapolda Jambi Brigjen Pol Satriya Hari Prasetia saat memberikan keterangan seputar kematian siswa SPN.
Hasil otopsi dua orang siswa SPN yang tewas saat jalani pendidikan mengejutkan. Dalam hasil otopsi kedua siswa tersebut yakni Fery Wahyudi dan Hottua Halomoan, ditemukan kerusakan pada organ tubuh keduanya. Baik itu jaringan otak, paru-paru, jantung, ginjal dan kandung kemih.

Dijelaskan Kapolda Jambi Brigjen Pol Satriya Hari Prasetia sebab kematian adalah suhu tinggi, yang mengakibatkan kerusakan organ vital tubuh.

“Karena suhu yang tinggi, menyebabkan organ dalam mereka rusak,” ungkapnya.

Ditegaskan Kapolda, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh dua orang siswa SPN yang tewas tersebut. Pihaknya kata Polda,  sempat mengukur suhu didaerah SPN, dinama angkanya mencapai 38 derajat celcius.
“Memang akhir-akhir ini panas sekali,”terangnya kepada sejumlah wartawan, kemarin.

Pemeriksaan dua jenazah siswa SPN yang tewas dikatakan Kapolda dilakukan oleh tim dokter forensic dari Polda Sumatera Selatan.  Sementara itu, terkait pengakuan salah satu siswa yang menyatakan mereka mendapat pukulan saat jalani pendidikan, Kapolda mengatakan akan menindaklanjuti hal tersebut.

“Kalau nanti ada bukti, tentunya ada aturan untuk tersebut, untuk menindak lanjuti laporan yang diberikan kepada kami,” kata Kapolda. “Kita sedang melakukan penyelidikan hal itu,”tambahnya.

Saat ditanya bolehkah ada pemukulan dalam pendidikan di kepolisian, Satriya mengatakan bahwa hal tersebut tidak dibenarkan. “Tidak ada dalam pendidikan kepolisian, bahwa ada boleh memukul itu tidak ada,” terang Kapolda.
Sementara itu, saat ini sudah sembilan orang siswa SPN yang pulang ke SPN setelah dirawat di rumah sakit. Dan tinggal tujuh siswa yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit RS. Bhayangkara.

Mengenai satu siswa SPN yang masih hilang dan belum ditemukan atas nama Andi Erizal Kapolda mengatakan sudah meminta tolong Kapolres Sarolangun untuk pencarian siswa tersebut. “Kami sudah minta tolong Kapolres Sarolangun, dan kemarin ketemu dengan ibunya, dan memang yang bersangkutan sempat menghubungi, dan menyatakan bahwa dia mau ke Riau mencari pekerjaan, kita tetap berupaya untuk mencari dan kami sudah mengirim foto kepada jajaran untuk di cari,” tukas Kapolda. (sumber: jambi ekspres)

Berita Terkait



add images