MUARASABAK, Kabut asap akibat kebakaran hutan di Riau mulai berdampak di Tanjab Timur. Walaupun masih dalam kondisi wajar, namun kabut asap ini ikut ikut mempengaruhi jarak pandang dan gangguan pernafasan.
Suratno, salah seorang warga Muara Sabak ikut mengeluhkan keberadaan kabut asap ini. “Apalagi aktifitas sehari-hari saya selalu berada di luar ruangan," ujarnya kemarin (29/6).
Menurutnya, akibat kabut asap ini setiap bepergian dia terpaksa menggunakan masker yang dibelinya diapotik untuk mencegah gangguan saluran pernafasan.
"Walau tidak biasa, namun tetap harus dibiasakan, guna mencegah gangguan saluran pernafasan," terangnya.
Selanjutnya untuk mencegah penyakit saluran pernafasan, dia harus lebih sering minum air putih dan mencegah tenggorokannya kering.
"Kalau sudah kering saya langsung cepat-cepat minum air putih," jelasnya.
Terpisah, Susi warga lainnya yang memiliki seorang anak kecil, untuk beberapa waktu terpaksa dia tidak mengajak anaknya bepergian keluar rumah karena kondisi kabut asap. "Walau belum tebal kan sangat mengganggu kesehatan bagi anak-anak," jelasnya.(sumber: jambi ekspres)
Suratno, salah seorang warga Muara Sabak ikut mengeluhkan keberadaan kabut asap ini. “Apalagi aktifitas sehari-hari saya selalu berada di luar ruangan," ujarnya kemarin (29/6).
Menurutnya, akibat kabut asap ini setiap bepergian dia terpaksa menggunakan masker yang dibelinya diapotik untuk mencegah gangguan saluran pernafasan.
"Walau tidak biasa, namun tetap harus dibiasakan, guna mencegah gangguan saluran pernafasan," terangnya.
Selanjutnya untuk mencegah penyakit saluran pernafasan, dia harus lebih sering minum air putih dan mencegah tenggorokannya kering.
"Kalau sudah kering saya langsung cepat-cepat minum air putih," jelasnya.
Terpisah, Susi warga lainnya yang memiliki seorang anak kecil, untuk beberapa waktu terpaksa dia tidak mengajak anaknya bepergian keluar rumah karena kondisi kabut asap. "Walau belum tebal kan sangat mengganggu kesehatan bagi anak-anak," jelasnya.(sumber: jambi ekspres)