iklan
MUARATEBO, Akibat tak memiliki museum sejarah, banyak peninggalan sejarah di Kabupaten Tebo yang terbengkalai. Kabid Kebudayaan di Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga (Dikbudpora), Lukman menjelaskan, Kabupaten Tebo banyak memiliki peninggalan-peninggalan sejarah.

Seperti di batu-batu candi bekas sejarah di Kecamatan Sumay. Lalu, Pesangrahan Sultan Thaha Saiffuddin di Kecamatan Muara Tabir. Bahkan Pahlawan Sultan Thaha Saiffudin sendiri dimakamkan di Tebo. "Sayangnya peninggalan sejarah tersebut diabaikan begitu saja tidak terawat dan tidak diberikan ruang khusus untuk dijaga," sebutnya.

Dikatakannya, Kabupaten Tebo banyak meninggalkan bekas-bekas sejarah. Bahkan ada penelitian dari para peneliti Arkeologi dari Palembang yang ingin meneliti khusus peninggalan-peninggalan sejarah di Kabupaten Tebo.

"Hal tersebut menunjukkan khazanah sejarah di Kabupaten Tebo itu banyak. Namun belum ada yang serius mendalaminya. Yang lebih memprihatinkan lagi, peninggalan sejarah tersebut hanya menjadi puing-puing tanpa arti,” sebutnya.

Lalu, apakah pihaknya pernah mengusulkan pembangunan museum itu di Tebo? Dia mengaku pernah. Namun belum ada tindak lanjut. "Dulu kita pernah mengusulkan untuk membuat museum. Namun karena ada anggaran yang harus diprioritaskan, jadi museum tidak jadi dibangun,” ujarnya.

Lukman juga menyebutkan saat ini kita sedang menunggu kajian Arkeologi tersebut, jika peninggalan sejarah ditemukan lagi, maka pihaknya akan mengusulkan agar museum dibangun. "Jika hasil kajiannya menemukan banyak peninggalan sejarah kita akan mengusulkannya kembali agar Kabupaten Tebo memiliki museum," pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images