Tragedi kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu membuat penjagaan di sejumlah lapas di daerah turut diperketat. Hal itu agar peristiwa di Tanjung Gusta tak melebar ke lapas-lapas seluruh Indonesia termasuk lapas di Provinsi Jambi.
Dikutip dari situs news.liputan6.com bahwa, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Jambi Supriyadi menjelaskan, untuk menghindari kerusuhan seperti di Tanjung Gusta, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk meningkatkan penjagaan.
"Seluruh karutan dan kalapas di Jambi berkoordinasi dengan kapolres-kapolres termasuk dengan TNI," kata Supriyadi saat berbincang dengan Liputan6.com di Jambi Kamis 25 Juli 2013.
"Kemudian juga di tingkat wilayah, kami sudah berkoordinasi dengan pihak Polda. Dan Kapolda juga sudah merespons. Terakhir kami juga berkoordinasi dengan pihak Korem, dan Danremnya sangat responsif sekali," tambah Supriyadi.
Supriyadi menyatakan, pengerahan personel TNI masuk ke lapas bukan untuk memberikan penjagaan yang bersifat represif. Melainkan, untuk memberi wawasan kebangsaan dan cinta tanah air kepada para tahanan dan narapidana.
"Dan ini sudah dilaksanakan khususnya di Jambi. Korem telah mengerahkan pasukannya," ungkap Supriyadi.
Dia berharap dengan upaya yang dilakukan ini, dapat menimbulkan semangat para pegawai untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari. "Sedangkan untuk para napi itu, kami harapkan tidak melakukan cara-cara anarkis dalam mengutarakan pendapatnya," tandas Supriyadi.
sumber: news.liputan6.com