iklan BARANG ILEGAL : Barang barang illegal yang berhasil diamankan Polda 
Jambi. Tampak Kapolda saat memberikan keterangan kepada wartawan diatas 
kapal yang membawa barang illegal
BARANG ILEGAL : Barang barang illegal yang berhasil diamankan Polda Jambi. Tampak Kapolda saat memberikan keterangan kepada wartawan diatas kapal yang membawa barang illegal
Menjelang lebaran, ada peningkatan jumlah penyelundupan barang-barang ilegal dari luar negeri yang masuk ke daerah perairan Jambi.

Diungkapkan Kapolda Jambi Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya saat melakukan pengecekan Kapal Motor (KM) Bulan Terang yang diamankan pihak Kepolisian Perairan (Polair) Polda Jambi karena diduga mengakut barang illegal, peningkatan (penyelundupan, red), dikarenakan pedagang mau cari untung lebih dibulan Ramadan.

“Ada peningkatan, karena mau lebaran, pedagang mau cari untung banyak,”ungkapnya kepada sejumlah wartawan. Selain KM Bulan Terang pihak Polair juga mengamankan KM Sri Rezeki yang diduga  membara barang ilegal.

Kapal-kapal ini mengangkut barang ilegal seperti keramik, gula, bawang merah, dan perangkat elektronik BlackBerry. "Sebagian (muatan, red) sudah dibongkar. Isinya ada keramik, sembako seperti gula dan bawang merah, serta perangkat elektronik BlackBerry," kata Satriya

Dua orang telah diamankan terkait kasus penyelundupan ini, yakni BN, yang merupakan pemilik kapal, serta BJ, yang merupakan nahkoda kapal. "Pemiliknya berinisial BN, dan nakhoda berinisial BJ, masih diamankan di Polair untuk proses pemeriksaan lebih lanjut," kata Kapolda.

Menurut Satria, pihaknya terus bupaya untuk mengamankan wilayah perairan Jambi dari aktivitas penyelundupan barang-barang ilegal. Jambi sendiri dinilai cukup rawan adalah penyelundupan dari wilayah Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Barang-barang tersebut berasal dari Malaysia, Singapura melalui Batam lalu masuk melalui Tungkal dan Sabak dan masuk ke Jambi.

Saat ini sudah ada 6 pos Polair yang bertugas melakukan pengecekan terhadap kapal-kapal yang melintas. Namun ia mengakui memang ada kapal-kapal yang berhasil lolos. "Kita kan tidak mungkin mengecek seluruh muatan kapal, jadi dilakukan secara acak. Namun yang jelas pengawasan akan terus kita lakukan," katanya.

Pihak Polair Polda Jambi akan berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai terkait kasus ini. "Kita juga akan berkoordinasi dengan Bea Cukai," pungkas Satriya.

Dalam kasus ini, diduga ada keterlibatan oknum polisi. Bahkan, Propam Polda Jambi turun tangan terkait  penangkapan kapal kayu GT Bulan Terang oleh pihak Pol Air Polda Jambi. Pemeriksaan oleh Propam terkait dugaan  penjualan gula oleh oknum Polair, yang diangkut kapal. Kabid Propam Polda Jambi, AKBP Nurcholis membenarkan adanya penyelidikan yang dilakukan. "Benar, kita masih lakukan penyelidikan (pada oknum). Kalau Pemeriksaan, belum ada," sebutnya.

Kata Nurcholis, Propam Polda Jambi akan melihat, apakah muatan kapal saat ini masih sesuai dengan manifes. Pihaknya telah menurunkan tim untuk mengecek jumlah muatan kapal. "Nanti kita lihat, apakah masih sesuai dengan manifest dan apakah benar ada yang dijual," sebutnya.

Ia juga belum bisa memastikan, apakah benar ada gula yang dijual dan meminta untuk menunggu hasil penyelidikan pihak Propam.


sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images