SUKU Anak Dalam (SAD) saat ini mulai tersisihkan karena hutan sebagai tempat tinggal mereka kian habis karena tangan manusia. Untuk menantang masa depan yang keras, SAD yang identik dengan kata terpinggirkan harus dibekali dengan pendidikan.
KURANG lebih sebanyak 1.900 orang anak-anak dari Suku Anak Dalam (SAD) membutuhkan pendidikan. Mereka adalah anak-anak SAD yang berada di berbagai daerah dalam Provinsi Jambi, seperti Bukit 12, Bukit 30 dan jalan lintas.
Reni, Koordinator Komunikasi KKI Warsi Jambi mengatakan, di Provinsi Jambi ada sebanyak 3.800 orang SAD. "Ada di bukit 12 sebanyak 1. 678 orang populasinya, di Bukit 30 tebo 450 orang. Dan sisanya ada di jalan lintas tengah semuatera," katanya ditemui kemarin.
Dia menerangkan, dari jumlah itu, hanya ada 17 siswa yang mengenyam pendidikan SMP dan 61 orang lainnya di jenjang pendidikan SD. Menurutnya, seluruh warga negera Indonesia mempunyai hak yang sama untuk pendidikan. Begitu pula dengan SAD.
Soal populernya Besudut dan Beteguh, dua orang anak rimba yang dikenal karena prestasinya, Reni berharap pemerintah memberikan perhatian. Namun bukan dalam bentuk beasiswa kepada keduanya saja.
Besudut dinyatakan lulus untuk mengikuti kuliah di Unja setelah lolos seleksi jurusan PGSD Fakultas FKIP Unja. Beteguh yang saat ini kelas 3 SD, mampu mengajarkan teman-teman sebayanya untuk belajar.
"Warsi berharap pemerintah lebih peduli. Kalau bisa, pemerintah adakan tenaga pengajar untuk bertanggung jawab mengajar mereka (SAD). Ditetapkan guru untuk mengajar disana. Jadi bisa berkelanjutan dan seluruh anak SAD bisa mendapatkan pendidikan," ungkapnya.
Dikatakannya, separuh dari anak rimba ini masih ada usia sekolah. Artinya, mereka memang masih membutuhkan pendidikan. "Kita maunya mereka mengenal baca tulis. Selain Besudut dan Beteguh, ada Besigar dan banyak lagi yang punya potensi di dalam rimba," sebutnya.
Menurutnya, sebenarnya anak rimba ini pintar. Hanya saja, membutuhkan waktu untuk melatih mereka dengan telaten. "Pendidikan merupakan kebutuhan ketika hutan semakin habis, mereka harus dibekali dengan pendidikan," tandasnya. (*)
Penulis : WISMAN WAZIR/JE