iklan AKSI: Puluhan kades di Merangin mendatangi kantor bupati Merangin. 
Mereka ingin mempertanyakan kenapa ADD sudah delapan bulan belum cair.
AKSI: Puluhan kades di Merangin mendatangi kantor bupati Merangin. Mereka ingin mempertanyakan kenapa ADD sudah delapan bulan belum cair.
MERANGIN, Meski telah memasuki bulan ke delapan Tahun Anggaran 2013, namun anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) untuk 65 desa di Merangin belum juga cair. Hal ini dikeluhkan sejumlah kepala desa, karena sering ditanyai masyarakat.

Tak ingin terus mendapat tekanan dari masyarakat, puluhan Kades yang belum bisa mencairkan ADD itu mendatanggi kantor bupati Merangin, Kamis (1/8). Mereka mempertayakan kepastian pencairan ADD tersebut.

Dengan maksud ingin menemui bupat atau wakil bupati atau Sekda Merangin, namun sesampai di kantor bupati, pejabat yang ingin mereka temui tidak ada di kantor. Wabup dan Sekda saat itu sedang mengikuti rapat, sedangkan bupati sedang keluar kota. ‘’Kami ingin ketemu bupati atau setidaknya sekda. Tujuannya untuk mempertanyakan kenapa ADD kami sampai saat ini belum juga cair,” ujar Kades Talang Tembago, Madrul Ijab.

Madrul mengaku heran kenapa 65 desa yang ada di Kecamatan Jangkat, Sungai Manau, Renah Pembarap dan Sungai Tenang belum bisa dicairkan ADD-nya. Sementara desa di kecamatan lainnya sudah. Sementara syarat administrasi untuk pencairan ADD, seperti SPJ telah mereka serahkan. ‘’Bahkan ada kami yang menyerahkan tiga bulan yang lalu. Tapi kok belum juga cair,” kesalnya.

Senada juga dikatakan Kades Renah Pelanan, Abdullah. Akibat belum cairnya ADD membuat pembangunan desanya  menjadi terhambat. Selain itu, para staf-staf desa BPD, pemuda terus mempertanyakan hal tersebut kepadanya.

‘’Kami pusing jadinya, karena masyarakat menuding kami tidak bisa mengurusnya. Padahal pemerintah yang belum mencairkan ADD,’’ sebutnya.

Dikatakannya, para kades akan tetap menduduki kantor bupati jika tidak ada kejelasan pencairan ADD dilakukan. ‘’Katanya sudah bisa dicairkan di bank, karena telah diserahkan, tapi tadi kami ke bank dan kata pegawai di bank belum ada. ini mereka sudah bohong lagi dengan kami,” sungutnya.

Anggota DPRD Merangin, Isnedi, mengaku mendapat kabar dari masyarakat bahwa banyak desa yang belum mendapatkan ADD. Dari itu, dirinya bersama para kades kemarin hanya ingin memfasilitasi para kades untuk menemui para pejabat terjkait demi menayakan ADD yang belum dicairkan sampai saat ini. Ia hanya memfasilitasi, sebagai anggota dewan, saya berkewajiban membatu apapun yang menjadi maslaah masayarakat,’’ tegasnya.

‘’Setelah beretemu dengan kepala BPMPD, masalah tersebut akhirnya dapat diselesaikan. Yang jelas setelah kami bertemu dengan kepala BPMPD, ADD akan segera dicairkan, saat ini tinggal menunggu proses di Bank saja,’’ ujar Isnedi.

Terpisah kepala BPMPD Merangin, Marzuki Yahya, saat dikonfirmasi mengatakan, untuk ADD 65 desa sudah bisa dicairkan. Bahan untuk pencairan telah mereka serahkan ke Bank. ‘’ADD 65 telah diserahkan ke bank. Tinggal mencairkan lagi. Tapi kalau kata orang Bank belum itu kami tidak tahu, karena kita telah menyerahkan,’’ sebutnya.

Diungkapkannya, terjadinya keterlambatan pencairan ADD bagi 65 desa tersebut dikarenakan kesalahan desa itu sendiri. Pasalnya, syarat untuk mencairkan ADD baru diserahkan pihak desa baru-baru ini.

‘’Mereka sendiri yang menyerahkan bahannya telat. Baru bulan puasa inilah mereka serahkan. Bagi desa yang telah menyerahkan terlebih dahulu semuanya telah dicairkan. Jadi tidak ada kita ingin menghambatnya. Ini semua tergantung dari mereka, kalau cepat ya cepat,” jelasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images