MUARASABAK, Seharusnya program pengembangan mutu pendidikan tenaga pengajar sudah selayaknya didukung oleh Pemerintah Daerah. Namun sangat disesalkan program guru favorit Jambi Ekspres (JE) yang rutin diadakan setiap tahun ini kurang didukung Pemkab Tanjab Timur dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) Tanjab Timur.
Kadisdik Tanjab Timur, Rahmat Derita, ketika dikonfirmasi via pesan singkat mengungkapkan, pada dasarnya dia setuju-setuju saja dengan program yang diadakan JE. "Pada dasarnya saya setuju, tapi tanpa bayaran," ujar Rahmat ketika mengirimkan pesan singkat kepada wartawan ini beberapa waktu yang lalu.
Dia beralasan, sudah selayaknya pemberian ilmu kepada guru-guru tidak dengan membebankan guru tersebut dengan biaya maupun pungutan apapun. "Tidaklah bijak guru dijadikan objek, Pak. Terimakasih," katanya.
Ketika wartawan ini mencoba membalas pesan singkat Rahmat dengan mengatakan tidak ada niat hendak menjadikan guru objek negatif, tapi sebaliknya ingin membagi-bagikan guru ilmu dan membuat kompetisi studi banding ke Eropa, Rahmat tidak membalas pesan singkat tersebut.
Terpisah, Bupati Tanjab Timur, Zumi Zola Zulkfili, ketika dikonfirmasi permasalahan tersebut, berjanji akan memanggil kadis bersangkutan. "Secepatnya akan saya panggil," tegas Zola.
Wartawan ini menjelaskan kepada Zola, bahwa Tanjab Timur setiap tahunnya selalu mengirimkan satu orang guru untuk diberangkatkan ke Eropa asalkan guru bersangkutan berhasil mengikuti serangkaian tes yang dilakukan JE, terlebih ketika diberangkatkan ke Eropa seluruh biaya keberangkatan ditanggung JE.
"Nanti coba saya tanya kadis kenapa enggan mengikuti kegiatan ini," tandas Zola.
sumber: jambi ekspres