iklan
MUARASABAK, Beberapa hari usai hari raya Idul Fitri harga sembako di Tanjab Timur masih belum mengalami penurunan harga, bahkan cenderung mengalami kenaikan.

Berdasarkan pantauan harian ini, beberapa harga sembako yang belum berangsur turun seperti beras belido, gula pasir dan minyak sayur. “Naiknya itu tidak tinggi, akan tetapi sejauh ini terus naik,” ujar salah satu pedagang, Uda Wahyu.

Dikatakannya, seperti beras Belido, harga sebelumnya hanya Rp 89 Ribu per 10 Kilo, kini sudah mencapai Rp 94 Ribu. Kenaikan ini diperkirakan terus merangkak hingga usai lebaran. Bahkan kemungkinan juga melihat kondisi saat ini bisa juga dipastikan sembako akan terus mengalami peningkatan. “Kami juga tidak tau apa sebab kenaikan sembako ini,” katanya.

Menurutnya, rata-rata bahan sembako yang dikirim oleh agen bahan sembako setiap harinya terus mengalami kenaikan. Sehingga mau tidak mau pengecer pun harus mengikuti agen.

“Kami hanya mengikuti agen, kecuali ada bahan sembako yang masih stok kami jual harga lama,” paparnya.

Hal senada juga dikatakan Salsa, kenaikan harga sejumlah sembako dari agen membuat sejumlah sembako yang ada dijual terpaksa juga harus mengikuti harga agen. “Tetapi kami juga tetap menyesuaikan dengan kemampuan warga setempat,” jelasnya.

Salsa mencontohkan, seperti beras biasanya di toko miliknya tidak ada beras dijual perkilo, akan tetapi di jual per karung. Dengan kondisi saat ini Salsa mengambil inisiatif untuk mengubah pola jual belinya. Sehingga berapapun yang warga butuhkan tokonya bisa memenuhi.

“Segala macam beras kami sediakan dan barapapun kemampuan warga membeli tetap kami layani,” bebernya.

Di mengungkapkan, kondisi sembako mengalami kenaikan tetapi sejumlah penghasilan petani menurun. “Jika tidak cepat turun, kasihan para petani, hasil harga jual petani saat ini turun sehingga membuat sejumlah petani menjerit,” tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images