iklan
SAROLANGUN, Sejumlah ternak kerbau milik warga Desa Demang Kecamatan Limun terserang penyakit aneh yang sering disebut warga setempat dengan penyakit ‘struk’ kerbau. Jika terserang penyakit tersebut, ternak kerbau tidak bisa berjalan dan kaki tidak bisa bergerak. Anehnya meski terserang lumpuh, kerbau-kerbau tetap saja selera makan seperti biasanya.

Edi, warga setempat mengatakan para pemilik kerbau saat ini sangat cemas dengan penyakit yang menyerang kerbau. Sebab datang dengan tiba-tiba dan kerbau langsung lumpuh. ‘’Karenanya, cemas dengan kondisi ternak kerbau, tak jarang pemilik langsung menjual atau menyembelih kerbau yang terserang penyakit untuk menghindari kematian ternak,’’ ujarnya.

Terpisah, Kadis Perikanan dan Peternakan Sarolangun melalui Kabid Keswan dan Kesmavet, drh Endang Supardi, mengatakan penyakit yang menyerang kerbau itu bukan penyakit struk, namun penyakit kelemahan alat gerak, penyebabnya melalui
gigitan serangga seperti lalat.

Namun jenis penyakit tersebut merupakan penyakit biasa dan tidak tergolong penyakit berbahaya. "Itu penyakit biasa penyakit khas daerah tropis. Saya sering mengistilahkannya penyakit demam tiga hari, sudah biasa menyerang kerbau tidak berbahaya serta tidak menyebabkan kematian," ujarnya.

Selain disebabkan gigitan serangga jenis Tabalus SP, akunya, penyakit tersebut juga bisa disebabkan masalah kekurangan nutrisi sehingga metabolisme tubuh ternak tidak seimbang. Gejala umum penyakit tersebut katanya, umumnya susah berjalan namun makan tidak ada masalah. "Jika ditangani dengan benar dalam tiga hari sampai satu minggu akan normal kembali. Penanganannya seperti pemberian tonikum dan penambahan nutrisi dan makan teratur," tambahnya.

Hingga Juli 2013, pihaknya sudah menangani 71 ekor kerbau maupun sapi yang terserang penyakit tersebut dan semuanya kembali normal.  Untuk pencegahan penyakit, yakni dengan memelihara kebersihan dan sanitasi lingkungan, seperti pembersihan kandang dan rajin-rajin memelihara ternak seperti memandikan ternak, limbah-limbah kotoran dikumpulkan dibersihkan. 

"Kalau ada gejala, ternak segera dikurung, bisa diatasi dengan pengobatan tradisonal sepeti pemberian jahe pada kaki untuk menghangatkan tubuh kerbau dan kalau ada petugas segera diminta bantuan untuk diberikan multivitamin untuk menambah stamina ternak,’’ tandas Endang.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images