iklan
SENGETI, 2000 ribu warga di Muarojambi tak layak menerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) yang diberikan pemerintah pusat, telah mengembalikan dana BLSM.

Data yang diperoleh jumlah rumah tangga miskin di Muarojambi tercatat 17.280 KK, awalnya semua warga tersebut menerima blsm namun timbul permasalahan di beberapa desa yang tidak mau menerima blsm tersebut, karena menurut kadesnya banyak yang tidak layak menerima BLSM. ''Memang awalnya ada gejolak di warga mengenai warga yang menerima BLSM, namun setelah dilakukan perekapan ternyat dari 17280 kk tersebut 2000 tidak layak menerima blsm itu,'' tutur Wakil Bupati Muarojambi, Kemas Fuad, kemarin (22/8).

Wabup menjelaskan, setelah dilakukan pendataan ulang, maka ditemukanlan warga yang tak layak lagi menerima bantuan tersebut. ''Dana yang diterima sebelumnya itu sudah dikembalikan ke kantor pos selanjutnya datanya dikirim ke pusat,'' katanya.

Wabup menyebutkan dari ril warga penerima BLSM belum diketahui, sebab ada instruksi dari Pemerintah Pusat untuk mencoper warga yang belum menerima BLSM. ''Untuk Muarojambi hampir 90 persen sudah disalurkan dan sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Jadi saya rasa tidak tidak ada penmbahan jumlahnya tetap,'' tukasnya.

Wabup berharap Pemerintah Desa lebih proaktif dalam memberikan data warga miskin di wilayah mereka. ''Yang lebih mengetahui data warga miskin itu ketua RT. Jadi mereka yang memberikan datanya,'' timpal.

Adanya pengurangan warga penerima BLSM ini dikarenakan ada warga yang meninggal dunia dan pindah dari wilayah sebelumnya. Pemberian BLSM di 3 desa di Kecamatan Jaluko sempat ditolak warga dan kades. Penolakan dikarenakan kades beranggapan warga yang menerima BLSM tidak tepat sasaran karena warga yang mampu masih menerima BlSM.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images