MUARASABAK, Murahnya harga sawit masyarakat di Kecamatan Dendang, sangat merugikan masyarakat pemilik sawit. Karena modal yang dikeluarkan tidak sesuai dengan hasil yang diraih. Joni, salah seorang warga setempat mengeluhkan harga jual sawit yang dimilikinya. "Panen kali ini buah sawit saya hanya dihargai Rp 850 per kilo," katanya.
Terpisah, Bupati Tanjab Timur, Zumi Zola Zulkifli, mengatakan, masyarakat jangan langsung percaya begitu saja dengan murahnya harga sawit. "Karena di sini (Dendang, red) harus memiliki Asosiasi Petani Sawit untuk mengetahui berapa harga jual sawit," jelasnya.
Dicontohkan seperti yang terjadi di Kecamatan Sabak Timur, harga sawit masyarakat seharga Rp 1050 per kilo. Apalagi masyarakat Sabak Timur mengangkut sawit hanya menggunakan mobil L 300. "Itu bisa saja permainan kalau harga sawit sampai jatuh," bebernya.
Zola juga meminta kepada masyarakat pemilik perkebunan sawit, agar ketika mengangkut hasil sawit menggunakan kendaraan L 300, tidak lagi menggunakan truk. "Terlebih sudah menggunakan truk melebihi tonase pula. Ini kan bisa merusak jalan yang dilalui," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, mencegah kerusakan jalan lebih dalam, dirinya telah bertemu dengan lurah untuk menerapkan portal dijalan utama Kecamatan Dendang, agar truk-truk sawit yang tonasenya berlebih tidak bisa melintas. "Memang sudah ada portal, tapi kondisinya melengkung. Ini pasti ada unsur kesengajaan agar truk-truk sawit bisa melintas. Terlebih truk sawit yang melebihi tonase," tandasnya.
sumber: jambi ekspres