iklan PANEN IKAN: Pak Samri bersama Kamaludin Havis saat melakukan pemanenan Ikan Patin di Desa Lopak Alay Kumpe Ulu.
PANEN IKAN: Pak Samri bersama Kamaludin Havis saat melakukan pemanenan Ikan Patin di Desa Lopak Alay Kumpe Ulu.
SENGETI, Produksi ikan khususnya ikan patin di Muarojambi menggeliat tajam. Petani ikan patin saat ini cukup kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar. Produksi patin saat ini cukup melimpah dan harga penjualan yang masih tergolong cukup tinggi semakin menggairahkan para petani patin untuk berlomba mengembangbiakkan produksi Patin.

‘’Saat ini saya mendapat pesanan Ikan Patin dari Jambi, Palembang, Lubuk Linggau, Bengkulu, Padang, Medan yang meminta 10 ton per hari, serta dari Jakarta dan kota besar lainnya yang juga meminta stok patin lebih dari 5 ton perhari," ujar Samri, petani Patin yang merupakan pelopor petani patin di Muarojambi.

Samri menjelaskan saat ini dirinya memiliki 130, dan 50 kolam, dengan sistem bagi hasil dengan warga lain ''Setiap panen saya menyuplai untuk Kabupaten sarolangun, bungo, bangko. Setiap hari dipanen  5 ton sehari, dengan berat  5 ons hingga 1 kg. Selain daerah dalam provinsi jambi, saya juga menyuplay ke provinsi lain seperti Bengkulu 6 ton sehari, Medan 10 ton,'' terangnya.  

Sementara anggota DPRD Muarojambi, Kamaludin Havis, mengaku kalau dirinya sudah sering kali menyuarakan dinas terkait untuk memperhatikan peluang pasar. ''Sehingga petani mencapai hasil sesuai dengan yang di harapan, selama ini petani terkendala pasar. Sehingga hanya di jual ke tengkulak pasar angsoduo dengan harga lebih murah, itu tentunya merugikan petani,'' akunya.

Jika permerintah lebih memperhatikan petani, lanjutnya, petani di Muarojambi bisa sejahtera. ''Selama ini kan harga ikan patin tidak stabil, diharapakan dengan adanya petani seperti Pak Samri, bisa menstabilkan harga. Selain itu pemerintah juga diharapkan untuk memberikan bantuan berupa fiber untk wadah ikan,'' tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images