Meski kemarau panjang mulai terjadi di Kota Jambi, namun potensi fuso atau gagal panen akibat kekeringan terhadap ratusan hektar (ha) tanaman padi sawah di Kota Jambi belum ada.
Kepala Dinas Pertanian Kota Jambi Teguh Wiyono kepada media ini, kemarin (28/8), mengatakan, potensi fuso tersebut biasanya diakibatkan banjir dan hama lainnya.
"Fuso kan biasanya disebebkan banjir dan hama lainya, tapi saat ini belum ada potensi fuso tersebut," ungkapnya.
Ditanyakan apa antisipasi akan terjadinya fuso, apakah ada bantuan sebagai pengganti tanaman bagi petani, dia mengatakan, anggaran pengganti sudah dianggarkan di APBD.
"Itu sudah ada anggarannya, Dana pengganti jika terjadi fuso sudah dianggarkan di APBD," sebutnya.
Lalu, berapa jumlah keseluruhan luas lahan padi sawah di Kota Jambi? Teguh mengatakan, dari 1500 Hektar (Ha) luas lahan sawah Kota Jambi, sampai saat ini, seluas 165 Ha ptensi sawah saat ini belum ditanami padi alias belum ada realisasi penanaman.
"Saat ini realisasi tanam mencapai 1.337 Ha dari 1500 Ha lahan sawah Kota Jambi. Berarti yang belum ditanami selebihnya sekitar 163 Ha,’’ jawabnya.
Lebih lanjut, disampaikannya juga, dari realisasi penanaman saat ini, seluas 1 Ha telah panen, dan menghasilkan 5 Ton padi. "Kalau tidak fuso, produksi keseluruhan akan mencapai 7.487 ton," pungkasnya.
sumber: jambi ekspres