KERINCI, Kartu pemilih yang akan digunakan untuk Pilkada Kerinci mendatang ternyata salah cetak. Kesalahannya terdapat pada penulisan alamat pada kartu pemilih.
Seperti untuk Desa Air Tenang, pada alamat kartu pemilih tertulis Desa Air Tenang, Kelurahan Air Tenang Malalai dan Desa Koto Baru juga ditulis Desa Koto Baru, Kelurahan Air Tenang Malalai. Seharusnya Desa Air Tenang dan Desa Koto Baru tidak menggunakan Kelurahan Air Tenang Malalai, karena tidak ada kelurahan di Kecamatan Air Hangat.
PPS kedua desa yang mendapati adanya kesalahan dalam penulisan alamat dikartu pemilih tersebut langsung melapor ke Panwaslu dan KPU Kerinci Jum’at (30/8) kemarin. PPS juga menyerahkan kembali kartu pemilih yang salah tersebut.
Badrizal, Anggota PPS Desa Air Tenang saat ditemui di kantor Panwaslu Kerinci mengatakan, sebenarnya Desa Air Tenang tidak memiliki Kelurahan Air Tenang Malalai.
“Alamat Kelurahan Air Tenang Malalai tertera diseluruh kartu pemilih yang jumlahnya 566 pemilih. Kami menerima kartu pemilih ini dari KPU Kamis (29/8) kemarin,” ujarnya.
Selain itu menurutnya, kata-kata malalai dalam bahasa Kerinci juga mempunyai makna yang tidak bagus, yakni berarti keras kepala. “Kartu tersebut kami kembalikan karena seluruh tokoh masyarakat, cerdik pandai, kaum adat dan ulama serta masyarakat Desa Air Tenang menolak kartu pemilih yang mengandung kata malalai,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PPS Desa Koto Baru Edi Zarmanto mengatakan, sebanyak 363 kartu pemilih untuk TPS 1 di Desa Koto Baru juga dikembalikan ke KPU karena kesalahan tersebut. ”Seharusnya tidak ada kelurahannya,” ujarnya.
Herwandi, Ketua Panwaslu Kerinci mengaku akan menindaklanjuti laporan tersebut. Menurutnya pelanggaran tersebut merupakan pelanggaran administrasi, untuk itu akan diserahkan ke KPU untuk ditindak lanjuti. Menurutnya, jika kartu pemilih itu ditukar dan dicetak kembali akan memakan waktu lama, sementaar Pilkada tinggal beberapa hari lagi.
“Solusinya mungkin tidak pakai kartu pemilih untuk dua desa ini jika diizinkan KPU. Mungkin pakai surat panggilan atau kartu lain. Itu teknisnya di KPU,” katanya.
Terpisah, Anggota KPU Kerinci, Sulaiman mengaku mengetahui persoalan tersebut. “Belum tau, kami semua anggota KPU berada di Jakarta,” tandasnya.
sumber: jambi ekspres