BERITA FOTO – Kian mahalnya biaya pendidikan di Kota Jambi kembali menjadi sorotan DPRD. Kali ini kritikan pedas dilontarkan Sutiono AMd, salah seorang anggota DPRD Kota Jambi yang membidangi pendidikan dari F-PDIP.
Dalam pandangan umum fraksinya, Sutiono menyoal tindakan sejumlah sekolah yang memungut iuran terhadap siswanya. Ini tidak sesuai dengan visi misi walikota Jambi, yang menggadang-gadangkan pendidikan gratis. Fakta di lapangan menunjukkan hampir semua sekolah mengabaikan hal ini.
''Kenapa banyak sekolah yang melakukan pungutan'', tukas Sutiono.
Sutiono minta kepala sekolah dan guru untuk tidak memungut uang dari siswa. Sebab, masih banyak biaya pendidikan yang bisa digunakan dari pemerintah pusat. Jika memang perlu dana untuk pembangunan gedung sekolah, hendaknya berkonsultasi dengan DPRD.
Sutiono menilai, yang dilakukan sekolah di Jambi saat ini telah melanggar ketentuan dan kebijakan pemerintah, sehingga bisa diberikan sanksi tegas. Kecuali yang diminta adalah sumbangan sukarela.
''Tapi, kalau nominalnya sudah ditentukan, itu namanya pungutan. Harusnya ada sanksi tegas untuk sekolah yang melakukan itu'', tegasnya kepada jambiupdate.com.
Sementara itu, menurut catatan Jambiupdate.com, DPRD sendiri sejauh ini belum mengambil tindakan tegas terhadap sekolah-sekolah yang 'nakal'. Bentuk-bentuk pungutan yang sering dilakukan sekolah di Jambi selama ini diantara pungutan untuk membeli seragam sekolah, membeli buku pelajaran, membeli bangku, dan iuran pembangunan.
Selain itu, banyak pula guru yang membuka les di sekolah atau di rumah. Imbasnya, peniliaian guru terhadap siswa yang ikut les dengan yang tidak ikut les menjadi tidak objektif. Siswa yang tidak ikut les pada guru dipastikan nilainya diabaikan.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.