iklan
Anggaran belanja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi yang diajukan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)  mencapai Rp 8,4 miliar (M).
Anggaran yang baru diusulkan tersebut lebih besar dari tahun  sebelumnya yang hanya Rp 6 M lebih dikit.

Dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) yang dilakukan Selasa (2/9) malam, anggaran yang diusulkan tersebut meliputi berbagai macam seperti perjalanan dinas, pergantian kursi di sekrwan, BBM dewan, perpanjangan surat menyurat kendaraan dinas dan lain sebagainya yang mencapai Rp 8,4 M.

Bertambahnya anggaran yang diusulkan oleh sekretariat tersebut dinilai beberapa orang anggota dewan sebagai pemborosan. Abdussomad misalnya, menurut Somad, besaran anggaran tersebut termasuk pemborosan. Katanya, pada saat ini masih banyak yang perlu dianggarkan untuk kepentingan masyarakat, seperti sekolah dan sebaginya.

"Tidak usahlah mau berlomba-lomba untuk besar-besaran APBD-P, masih banyak yang harus dibenahi. Ini sudah menghambur-hamburkan uang negara," kata Somad.

"Coba dana tersebut digunakan untuk usaha kerakyatan atau bedah rumah, pasti banyak manfaatnya," sambungnya.

Sementara itu, Jefri Bintara Pardede mengatakan, anggaran yang dibahas tersebut baru kulit-lulitnya saja. Dan belum keputusan akhir.

"Ini baru data awal, masih banyak proses-proses untuk menuju final. Ini juga mesti di paripurnakan," kata Jefri.

Jika menyinggung soal kebanyakan atau tidak, atau sudah sesuai atau tidak dana sebesar itu, Jefri menyebut bahwa secara pribadi dirinya menyatakan keberatan dengan ditambahnya anggaran tersebut. Jefri secara gambalang mengatakan dirinya menolak angaran belanja yang dianggap sangat besar tersebut.

‘’Sama halnya dengan fraksi-fraksi  lain di DPRD Kota Jambi,  Fraksi Golkar juga menolak anggaran sebesar itu,’’ pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) Kota Jambi Rosmansyah yang dikonfirmasi membenarkan jika anggaran pada APBD-P ini sebesar Rp 8,4 M. Menurutnya, anggaran yang diajukan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan yang ada saat ini.

"Banyak segi yang membuat kami menggangarkan sebanyak itu. Apalagi biaya operasional saat ini naik," kata Rosmansyah saat diwawancarai sejumlah wartawan, Selasa (3/9)

Kata Rosmansyah, di DPRD saat ini memang sudah ada yang seharusnya diganti, seperti banyaknya kursi-kursi yang sudah tidak bisa dipakai lagi.

Saat ditanya apakah penambahan tersebut memang sudah sesuai dengan kenyataan, dan apakah dana tersebut tidak kebanyakan ? Rosmansyah menyebutkan bahwa ini merupakan usulan saja. Namun finalnya masih sangat banyak prurnya.

"Ini baru diusulkan ditingkat dewan (Badan Anggaran, red), usulan ini juga masih akan disampaikan kepada kepala daerah, selanjutnya akan diusulkan lagi ke provinsi. Jadi masih sangat panjang pengkajiannya," katanya.

"Jadi ini baru usulan saja. Bukan data final," sambungnya lagi.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images