iklan
MUARASABAK, Karena memiliki potensi Minyak dan Gas (Migas) yang melimpah, maka Tanjab Timur pun banyak dilirik investor. Salah satu investor adalah PT Stigma Niaga Gas. Investor ini nantinya akan bekerjasama dengan PD Sabak Holding Company (SHC) untuk membangun tangki migas di Tanjab Timur.

Direktur PT Stigma Niaga Gas yang juga Komisiaris Utama, Kamaludin Hasyim, mengatakan kerjasama ini bermaksud untuk mensejahterakan rakyat Tanjab Timur pada khususnya dan Provinsi Jambi pada umumnya. ‘’Stigma dibentuk atas kespakatan berasma. Kenapa dibuat khusus PT ini? Ini bermaksud jangan menjadi beban dari perusahaan induk dan bisa melayani kegiatan yang selama ini dilakukan perusahaan kami di Palembang,’’ ujarnya usai pelaksanaan Nota Kesepahaman (MoU) antara PD. SHC dan PT. Stigma Niaga Gas di ruangan bupati, kemarin (5/9).

Dicontohkannya, bagaimana mengalirkan minyak jenis Pertamax dan Premium yang langsung disalurkan ke Jambi. Padahal selama ini penyaluran BBM untuk Jambi diperoleh dari Palembang. "Kalau punya potensi BBM dari Tanjab Timur kenapa harus menyalurkan dari Palembang. Kami juga akan berusaha menampung jenis kebutuhan seperti CPO," bebernya.

Bila memang Migas Tanjab Timur bisa dikelola dengan baik, ia berharap Tanjab Timur menjadi pintu masuk Provinsi Jambi. Hampir 38 tahun dia telah berkecimpung didunia migas. Dengan pengalaman 30 tahun di Pertamina dan 8 tahun di BP. Migas. ‘’Saya prihatin dengan CSR yang diberikan PetroChina kepada Tanjab Timur. Masa pekerjaan yang dianggarkan tahun 2011-2012 baru dikerjakan tahun 2013,’’ jelasnya.

Dengan maksud mengembangkan migas di Tanjab Timur, dia berniat dan mencoba membangun Tanjab Timur sesuai apa yang telah ditandatangai dalam MoU. ‘’Kami bukan hanya akan membangun tangki tapi juga berusaha membangun Tanjab Timur,’’ bebernya.

Sementara Bupati Tanjab Timur, Zumi Zola Zulkifli, mengungkapkan untuk mempercepat pembangunan tidak hanya mengandalkan APBD semata. Tapi diperlukan peran invistor yang dapat menambah pemasukan kas daerah. ‘’Saya menyambut baik BUMD yang bekerjasama dengan PT Stigma Niaga Gas untuk membangun tangki timbun,’’ urainya.

Apalagi, akunya, setiap tahunnya di Provinsi Jambi memiliki momen kelangkaan BBM. Kelangkaan BBM terjadi dengan berbagai alasan. "Berharap setidaknya masyarakat akan sangat terbantu. Selain itu juga menghadpi permasalahan penimbunan BBM oleh spekulan," paparnya.

Zola menambahkan, ketika penimbunan BBM terjadi maka akan timbul gejolak. Apalagi jarak antara Kota Jambi-Tanjab Timur yang tidak terlalu jauh. Yang banyak melakukan penimbunan kebanyakanberasal dari Kota Jambi. ‘’Ada momen membatasi BBM untuk mobil-mobil. Dibangunnya tangki timbun juga memberi peluang lapangan kerja baru, peningkatkan PAD,’’ tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait