Mengurus ratusan bahkan ribuan tas bawaan Calon Jamaah Haji (CJH) tentunya bukan sesuatu yang gampang. Selain memerlukan kesabaran, tentunya harus dilakukan dengan ikhlas.
MENGENAKAN baju berwarna putih lengkap dengan sebuah topi menghias di kepalanya, Suradi tampak akrab saat dijumpai di Asrama haji Jambi. dia merupakan koordinator transportasi angkutan CJH untuk embarkasiBatam.
Dia mengaku, sudah 4 tahun menjalankan aktifitasnya untuk menimbang semua barang bawaan CJH tersebut. Tak pernah sedikitpun dirinya mengeluh saat mengurus barang bawaan CJH ini. Mengurus ratusan bahkan ribuan tas bawaan CJH dilakukannya dengan ikhlas.
Kepada media ini, saat dijumpai, dirinya mengaku, menganggap pekerjaan itu merupakan suatu amal ibadah. Karena membantu sesama muslim. "Sudah hampir 4 tahun mengurus ini (Menimbang barang, red), kami secara pribadi senang, dan juga kita anggap ini amal. Yang penting dalam pekerjaan ini yakni ikhlas intinya," kata Suradi.
Namun dalam pekerjaan sebagai petugas penimbangan barang bawaan CJH, tentunya ada kendala yang ditemukan. Namun, kendala itu dianggapnya suatu kewajaran dan harus dimaklumi.
"Kalau kendala, misalkan jadwal penerbangan Kamis kloter berangkat. Sehari setelah itu barang masuk itu yang membuat pekerjaan kita agak terhambat. Akan tetapi kita tetap memakluminya, mungkin keterlambatan barang tersebut tiba disini disebabkan ada hal lainnya," ungkapnya.
Petugas koordinator angkutan haji dari Bandara Sultan Thaha Jambi ini, menjelaskan yang membuat pekerjaannya lebih sulit lagi adalah ketika CJH pulang dari tanah suci. Pasalnya, barang bawaan haji akan bertambah banyak.
"Susahnya, saat haji balik lagi. Bisa saja bawa barang lebih dari 2 tas. Selain itu saat pengambilan barang, antrian tidak teratur. Orang langsung masuk ke pintu, itu kadang yang menyusahkan kita," tuturnya.
"Kalau berangkat, barang bawaan mereka beratnya hanya maksimal 32 Kg. Tapi kalau pulang bisa lebih dari itu. Tapi selama ini kita tetap menjalaninya dengan ikhlas," pungkasnya. (*)
penulis: JUNIADI/JE