iklan
KERINCI, Aparat kepolisian akan menurunkan sebanyak 300 orang personel untuk mengamankan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara dan penetapan calon bupati dan wakil bupati Kerinci terpilih oleh KPU Provinsi Jambi yang digelar hari ini (15/09).

Kapolres Kerinci AKBP Ismail melalui Kabag Ops Kompol Katino, mengatakan, gedung nasional Sungaipenuh yang menjadi tempat pelaksanaan rapat pleno tersebut akan dijaga ketat.
‘’Pengamanan besok kita fokuskan ke Gedung Nasional. Dari Polres Kerinci akan diturunkan 150 orang personil dan dari BKO Polda Jambi 150 orang, termasuk dari Brimob, sniper dan gegana,’‘ jelas Kapolres.

Selain itu, sambungnya,  peralatan pengamanan seperti water canon, barakuda dan lainnya juga akan diturunkan ke lokasi. Rencananya, sekitar pukul 6.30 Wib sebelum pleno digelar, pihaknya akan melakukan sterilisasi di lokasi pleno dan pukul 7.00 Wib personil akan melaksanakan apel di Lapangan Merdeka.

Untuk peserta pleno, katanya, akan dibatasi. Bagi yang tidak memiliki undangan dilarang masuk ke dalam Gedung Nasional.’‘Yang boleh masuk yang diundang KPU, selain itu diluar. KPU sediakan tempat diluar gedung,’‘  tegasnya.

Ditanya apakah ada informasi akan dilakukan unjuk rasa pada saat Pleno? Kapolres mengaku sampai saat ini belum ada informasi unjuk rasa. ‘‘Belum ada info unjuk rasa,’‘ sebutnya.

Senada, Kabid Humas Polda Jambi AKBP Almansayah juga mengatakan, selain menurunkan pasukan, aparat kepolisian juga menyiagakan kendaraan serta persenjataan lengkap. ‘‘Ada 8 unit roda dua Brimob bersenjata, 10 unit roda dua Sabhara dan fungsi-fungsi terkait lainya, serta menurunkan kendaraan APR , AWC dan Security Barrier,’‘ kata Almansyah.

Terkait arus lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Gedung Nasional Sungaipenuh, Kasat Lantas Polres Kerinci AKP Suharto mengatakan, arus lalu lintas di Jalan tersebut akan dialihkan selama pleno berlangsung.

‘’Jalan dari arah Kodim dan dari arah tugu adipura akan ditutup, demi kelancaran pelaksanaan pleno tersebut,’’ sebutnya.

Dia juga mengatakan, pihaknya akan menurunkan semua personel Satlantas Polres Kerinci. ‘’Kalau ruas jalan lainnya tidak ada yang kita alihkan,’’ sebutnya.

Di bagian lain, Ketua KPU Provinsi Jambi, M Subhan mengatakan pleno rekap penghitungan suara di KPU dan penetapan calon bupati dan wakil bupati Kerinci terpilih dimulai sekitar pukul 08.30 WIB. ‘‘Pleno rekap suara kita laksanakan besok (hari ini, red) dimulai pukul 08.30 WIB,’‘ katanya saat dikonfirmasi via ponsel, Sabtu (14/9).

Menurut Subhan, saat pleno rekap penghitungan dari setiap pasangan calon hanya diundang satu orang saksi. Selain itu juga Panwaslu dan stakeholder terkait lainnya. ‘‘Utusan dari setiap pasangan calon kita batasi, satu pasangan hanya boleh satu orang saksi,’‘ ujarnya.
Selanjutnya, saat penetapan calon terpilih, pihaknya juga membatasi peserta yang boleh memasuki ruangan acara.

‘‘Setelah kita lakukan pleno rekap penghitungan suara paginya, siang langsung dilanjutkan dengan pleno penetapan calon terpilih. Ini dibolehkan hadir para pasangan calon. Undangan untuk pleno ini sudah kita sebarkan kapada setiap pasangan calon,’‘ imbuhnya.

Setelah ditetapkan calon bupati dan wakil bupati Kerinci terpilih, para pasangan calon yang merasa keberatan diberikan waktu tiga hari untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta. ‘‘Tiga hari terhitung Senin, Selasa dan Rabu hingga pukul 17.00 WIB,’‘ tukasnya.

Jika tidak ada pasangan calon yang bertarung dalam perebutan BH 1 DZ tersebut yang mengajukan gugatan ke MK, pihaknya segera melaporkan hasil Pilkada ke DPRD Kerinci. ‘‘Kemudian DPRD mengajukan penerbitan SK ke Kemendagri melalui bupati dan Gubernur Jambi,’‘ tandasnya.

Lalu, bagaimana tanggapan kandidat? Calon Bupati Kerinci Adirozal mengaku tidak akan datang saat rapat pleno KPU. Pasalnya yang diundang KPU hanya saksi, sedangkan kandidat tidak diundang. ‘‘Dimana-mana aturannya seperti itu, yang mengikuti Pleno hanya saksi,’‘ ucapnya.

Ditanya jika tidak terpilih menjadi Calon Bupati, apakah dirinya akan menggugat KPU ke MK? Adirozal akan melihat kondisi nantinya. ‘‘Banyak hal yang harus dipertanyakan mengenai Pilkada ini. Kalau kalah menang itu biasa,’‘ ujarnya.

Calon bupati lainnya, AKBP Sukman mengaku akan menghadiri rapat Pleno KPU.’‘Ya...ya,’‘ ujarnya singkat.

Sedangkan Irmanto mengatakan, hanya saksi yang diundang rapat pleno KPU, sedangkan kandidat tidak diundang. ‘‘Tidak ada undangan untuk kandidat, kalau pelantikan mungkin diundang,’‘ katanya.

Nopantri, Calon Wakil Bupati pasangan Mohd Rahman ditanya apakah hadir pada Rapat Pleno KPU malah mengaku sedang kuliah di Padang.’‘Aku kuliah di Padang,’‘ ujarnya via SMS.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images