iklan TERBAKAR : Salah satu kamar nomor 117 di Sektor 3 Pemondokan 305 yang 
ditempati JCH asal Batanghari yang terbakat. Tetapi tidak ada kerugian 
dan hanya bantal dan sarung jamaah yang terbakar.
TERBAKAR : Salah satu kamar nomor 117 di Sektor 3 Pemondokan 305 yang ditempati JCH asal Batanghari yang terbakat. Tetapi tidak ada kerugian dan hanya bantal dan sarung jamaah yang terbakar.
Akibat lalai mematikan pemanas air saat akan menunaikan Salat Subuh, maka terjadi kebakaran pada salah satu kamar jamaah di Sektor 3 Pemondokan 305 JCH Kloter 3 yang tergabung dalam JCH Kota Jambi, Batanghari, Muaro Jambi dan Tanjabbar pada pukul 05.00 waktu Madinah.

Walaupun tidak ada korban dalam kejadian ini dan kerugian hanya bantal dan sarung jamaah yang terbakar, tetapi hal ini menjadi peringatan tersendiri bagi JCH agar lebih berhati-hati lagi saat meninggalkan pemondokan.

Menurut Ketua Kloter 3 JCH asal Jambi Embarkasi Batam, Wahyudi Abdul Wahab bahwa penyebab kebakaran adalah pemanas air di salah satu kamar 117 jamaah dari Batanghari yang lupa dimatikan saat ke luar kamar.

“Akibatnya ada tas jamaah yang terbakar, tapi pihak Sektor dan Daker tadi pas kejadian sudah datang. Mobil ambulan juga udah datang dan semuanya bisa dikendalikan. Kejadian ini akibat memasak air ditinggalkan ke masjid,” ujar Wahyudi saat dikonfirmasi, Minggu (15/9).

Akibat kebakaran salah satu kamar jamaah ini, maka mengakibatkan ada beberapa kamar jamaah yang banjir. Hal tersebut dikarenakan adanya penyiraman air otomatis keluar. “Jadi adai lima kamar kabarjiran banjir,” akunya.

Pada kesempatan itu juga Wahyudi mengakui bahwa pihaknya sudah mengingatkan JCH agar lebih berhati-hati. “Semua sudah diingatkan lewat pengajian rutin. Apalagi setiap lantai ada dispenser, jadi jamaah tinggi ambil saja,” bebernya.

Sementara itu Kakanwil Kemenag Provinsi Jambi, H Mahbub Daryanto membenarkan adanya klonserting listrik dari pemanas air pada kloter 3 Jamaah Haji Jambi Embarkasi Batam.t

"Ini jadi pelajaran untuk hati-hati. Sayo sudah ingatkan kepada petugas kloter dan karom, karu sebelum meninggalkan agar taati aturan untuk mematikan listrik dan keran serta menguncinya," ujar Mahbub.

Dirinya meminta kepada petugas kloter untuk mengecek kelengkapan yang terbakar apo ado perlengkapan ihrom yang terbakar. "Kalo yo ada jamaah yang kelengkapannya terbakar, saya sudah minta pihak kloter untuk cepat beli yang baru agar tidàk mengganggu kegiatan jamaah," harap Mahbub.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images