iklan GIZI: Salah seorang sedang memasang untuk Jamaah Haji. Soal gizi katering diawasi dengan ketat.
GIZI: Salah seorang sedang memasang untuk Jamaah Haji. Soal gizi katering diawasi dengan ketat.
SETIAP hari tim katering Daerah Kerja (Daker) Madinah yang terdiri dari unsur ahli gizi Kemenkes dan Chef (juru masak ahli) dari Indonesia melakukan pemeriksaan kualitas makanan katering bagi jamaah haji Indonesia.

Pemeriksaan itu mencakup masalah kebersihan dapur, bahan baku, dan uji rasa masakan yang akan disajikan. “Pengawasan dilakukan setiap hari untuk memastikan masakan bercita rasa Indonesia dan sudah memenuhi standart gizi jamaah,” kata Kepala Daker Madinah, Akhmad Jauhari, Senin (16/09) lalu.

Menurut Jauhari, Kementerian Agama sudah mengambil kebijakan bahwa penyedia layanan katering harus menyajikan makanan bagi jamaah dengan citra rasa Indonesia.
“Bumbu-bumbu yang dipergunakan berasal dari Indonesia dan juru masaknya pun harus orang Indonesia sehingga masakan bercita rasa Indonesia,” ujar Akhmad Jauhari.

Layanan katering di Madinah disediakan oleh 12 perusahaan, yaitu: United Catering, Betawi Catering, Taibah Catering, Saudi Ration Catering, Munif Catering, Al-Andalus Catering, Al-Ikhwan, Oriental Savoury, Iklimiyah, Ahmadi, Muhsin Al-Amoudi, dan Syalal Istanbul.

Selama di Madinah, setiap Jamaah mendapatkan jatah makan sebanyak dua kali, siang dan malam. Tidak hanya itu, penyedia layanan katering juga memberikan bonus 1 paket makanan yang berisi teh, kopi, cream kopi, gula untuk keperluan jamaah selama delapan hari yang dibagikan ketika jamaah tiba di Madinah.

“Kita juga siapkan roti dan biskuit untuk sarapan jamaah yang didistribusikan setiap hari di waktu malam,” ucap Jauhari.

Kenapa dibagikan malam? Jauhari menjelaskan bahwa roti itu diharapkan bisa menjadi bekal sarapan jamaah yang akan beraktivitas ke masjid di pagi hari.

sumber: mch Kemenag

Berita Terkait



add images