MUARASABAK, Kadinkes Tanjab Timur, Samsiran Halim, mengatakan hingga saat ini Tanjab Timur masih kekurangan tenaga kesehatan yang berstatus PNS. Dikatakannya, kekurangan tenaga kesehatan yang berstatus PNS terdiri dari berbagai macam tenaga kesehatan seperti dokter, bidan, dan perawat. Kekurangan tenaga kesehatan seperti dokter disebabkan karena wilayah Tanjab Timur yang berjauhan.
‘’Sedangkan untuk bidan dan perawat, kalau dikaji dari segi tenaga sukarela yang ada dirasa sudah cukup. Hanya saja terkendala pada kesejahteraannya saja,’’ jelasnya.
Saat ini jumlah tenaga kesehatan dari perawat dan bidan 200 tenaga medis yang tersebar di 93 desa/ kelurahan. Menutupi kekurangan tenaga kesehatan ini, dirinya telah mengajukan kekurangan tersebut untuk dimasukan kedalam formasi CPNS. ‘’Khususnya untuk dokter umum kami ajukan 8 orang, untuk tenaga bidan 12 orang, keperawatan, 14 orang, tenaga gizi 2 orang dan tenaga laboratorium 2 orang,’’ paparnya.
Mengantisipasi kekurangan tenaga kesehatan, pihaknya mengambil langkah mengambil tenaga kesehatan dari mahasiswa dan menjadikan mahasiswa tersebut menjadi Pegawai Tidak Tetap (PTT), honorer dan tenaga sukarela ditiap-tiap wilayah Tanjab Timur yang masih kekurangan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan dari mahasiswa ini diberdayakan usai mahasiswa menamatkan perkuliahan.
‘’Karena banyaknya lulusan kesehatan yang setelah tamat rata-rata menjadi tenaga sukarelawan didaerahnya masing-masing," tandasnya.
sumber: je